Desa Batubi Jaya Siapkan Gedung SMP Lokalisir Warga yang Baru Datang

Desa Batubi Jaya Siapkan Gedung SMP Lokalisir Warga yang Baru Datang

Sumarno; Kades Batubi Jaya, Kecamatan Bunguran Batubi, Kabupaten Natuna. (Foto: Yanto/Batamnews)

Natuna - Setiap desa diinstruksikan untuk membentuk relawan desa tanggap Covid-19 dan dibolehkan melakukan perubahan APBDes guna dialokasikan untuk penanggulangan. Di Natuna, karantina khusus dilakukan di Desa Gunung Putri memanfaatkan gedung SPAM milik PDAM. Para mahasiswa dari luar daerah menjadi ODP diobservasi sementara dan dipantau Puskesmas

Pihak desa mengakomodir anggaran untuk kegiatan ini. Hal tersebut sebenarnya sudah diatur lewat Surat Edaran Menteri Desa, Pembangunan Daerah dan Transmigrasi No. 08 Tahun 2020 Terkait desa tanggap Covid-19.

Selain Desa Gunung Putri, desa lainnya yakni Desa Batubi Jaya, Kecamatan Bunguran Batubi juga akan melakukan hal serupa.

Kades Batubi Jaya, Sumarno mengatakan pihaknya sudah menggelar rapat guna membentuk tim relawan desa tanggap Covid 19.

"Lalu ada informasi yang menyatakan bahwa hari minggu nanti akan ada 16 warga kami yang tiba di Natuna. Kami sudah mempersiapkan lokasi khusus untuk karantina," ujarnya.

Langkah dua desa di Natuna ini bisa menjadi percontohan desa lainnya menerapkan kebijakan yang sama, khususnya desa-desa yang ada di kecamatan Bunguran Batubi.

Sumarno mengatakan, SMP 1 Batubi, mulai dipersiapkan untuk lokasi karantina sementara. "Fasilitasnya seperti tempat tidur, meja kursi dan lainya. Untuk ruangan kita siapkan dua ruangan terpisah untuk yang putri dan putra.," ujarnya

"Ini bentuk respon cepat kami terhadap intruksi presiden dan pak bupati guna upaya percepatan pencegahan penyebaran Covid 19  khususnya yang ada ditingkat desa," ungkapnya.

 

Puskesmas Batubi Masih Kurang Sarpras Tangani Covid-19

Menyusul dengan telah dilakukanya karantina khusus bagi warga yang baru tiba di Natuna bagi masyarakat Kecamatan Bunguran Batubi, Puskesmas Kecamatan Bunguran Batubi kini melakukan berbagai langkah langkah sigap dalam antisipasi dan mendukung kebijakan yang diambil tersebut.

Salah satunya terkait persiapan tenaga medis dan fasilitas untuk pencegahan dan memastikan kesehatan para warga yang sedang dikarantina.

Kepala Puskesmas Kecamatan Batubi, R. Lismawati mengatakan pihaknya mendukung kebijakan karantina terlokalisir yang sudah dilakukan di Desa Gunung Putri.

"Kemarin pun saat mempersiapkan lokasi karantina kami ikut membantu dalam penyemprotan disinfektan. Lalu kita juga selalu melakukan pengecekan kesehatan berkala bagi warga dan mahasiswa yang dikarantina tersebut," ungkapnya.

 

Kepala Puskesmas Kecamatan Batubi, R. Lismawati.

Diterangkannya, jika mengikuti prosedur, pihaknya harus menyiapkan 1 atau 2 orang petugas medis yang standby di tempat karantina.

"Jadi istilahnya baik warga dan petugas medis sama-sama menjalani karantina, agar mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Namun karena kami di Puskesmas ini masih memiliki beberapa kekurangan seperti dari APD dan Jumlah SDM maka dari itu untuk petugas medis tidak kita tempatkan di lokasi karantina," tuturnya.

Kendati demikian, ia mengatakan pihaknya 24 jam bersiaga bila ada hal-hal yang diperlukan. Seperti melakukan pengecekan kesehatan terhadap mahasiswa dan warga yang dikarantina secara berkala.

Ia berharap pihak Pemda melalui Dinkes bisa secepatnya mendistribudikan alat alat medis seperti APD, masker dan penambahan SDM yang dirasa perlu guna menunjang kinerja dalam percepatan penaggulangan Covid-19.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews