Wakapolda: Kepri Jadi Primadona Kejahatan Narkoba

Wakapolda: Kepri Jadi Primadona Kejahatan Narkoba

Polisi menangkap pelaku narkoba. (Foto: Batamnews)

Batam - Hasil Operasi Antik Seligi 2019 naik 66,67 persen dibandingkan tahun Operasi Antik Seligi tahun 2017. Dari kegiatan yang dilakukan sejak tanggal 21 Agustus hingga 9 September 2019, pihak kepolisian Polda Kepri berhasil mengungkap 50 kasus tindak pidana narkoba

“Dibandingkan tahun 2017, hanya sebanyak 30 kasus. Jadi tahun ini mengalami kenaikan sebanyak 20 kasus untuk tahun 2019,” ujar Wakapolda Kepri Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah, saat rilis hasil kegiatan Operasi Antik Seligi 2019 di Polda Kepri, Rabu (11/9/2019) siang.

Yan Fitri menyebutkan, temuan 50 kasus tersebut berasal dari beberapa jajaran Polresta yang ada di wilayah Polda Kepri. Dengan rincian, 8 kasus berhasil diungkap oleh Polda Kepri, 15 kasus oleh Polresta Barelang, 6 kasus oleh Polres Tanjungpinang, 7 kasus oleh Polres Karimun, 3 kasus oleh Polres Bintan, 5 kasus dari Polres Lingga, 1 kasus dari Polres Natuna, dan 5 kasus dari Polres Anambas.

Dari 30 kasus itu diamankan 80 orang tersangka.  “Dari 80 orang itu ada 79 laki-laki dan 1 orang perempuan. Kalau dibandingkan tahun 2017, naik sebanyak 37 orang atau sebanyak 86,05 persen,” ucap Yan Fitri.

Barang bukti yang diamankan yaitu, 233,81 gram ganja kering, 70 batang bibit pohon ganja, 71,45 bibit biji ganja, 151,080.76 gram sabu, 889 butir ekstasi dan 0,93 gram serbuk ekstasi.

Dibandingkan jumlah barang bukti tahun 2017, Polda Kepri dan jajaran berhasil mengamankan ganja sebanyak 5048,38 gram, 1020,76 gram sabu, 42.430 butir ekstasi, 179,79 gram serbuk ekstasi, 4,92 gram heroin dan 480 drum plastik yang setiap drum berisikan 25 kilogram obat-obatan berbahaya berbagai merek.

“Hal ini menandakan bahwa wilayah Kepri tetap menjadi primadona, bagi para pelaku pelaku kejahatan narkoba,” kata Yan.

Untuk itu Yan meminta kepada unit atau satuan narkoba supaya lebih kuat mengantisipasi hal-hal seperti ini.

“Harus bekerja keras, dan bekerjasama dengan stakeholder dan elemen-elemen masyarakat lainnya untuk bersama-sama kita berupaya untuk melakukan tindakan-tindakan nyata. Agar Kepri tidak lagi dijadikan sebagai jalur masuk atau pintu masuk barang-barang haram ini,” katanya lagi.

(ude)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews