Perang Suku di Papua Nugini, Perempuan dan Anak-Anak Tewas Terbunuh

Perang Suku di Papua Nugini, Perempuan dan Anak-Anak Tewas Terbunuh

Jenazah korban tewas dalam perang suku di Papua Nugini. (Foto: Facebook Pills Kolo)

Port Moresby - Perang suku pecah di Papua Nugini. Peristiwa ini terjadi di dataran tinggi Provinsi Hela dalam tiga hari terakhir.

BBC melaporkan sedikitnya ada 24 orang dipastikan terbunuh dalam kekerasan brutal yang terjadi antarsuku. Beberapa laporan menyatakan jumlah korban lebih tinggi.

Perdana Menteri (PM) Papua Nugini Kames Marape menyatakan bahwa "ini merupakan hari paling menyedihkan dalam hidup saya," katanya seraya berjanji akan mencari tahu siapa pelaku pembunuhan-pembunuhan itu.

Peristiwa ini merupakan yang terburuk yang menimpa PNG dalam beberapa tahun terakhir.

Gubernur Hela Philip Undialu, menyatakan kepada kantor berita Reuters, "ini sangat menyedihkan" dan menjelaskan bahwa pembunuhan tersebut merupakan bagian dari konflik menahun di sana.

"Ini merupakan pembalasan dari serangan sebelumnya. Kedua serangan terjadi di komunitas yang tak tahu apa-apa, dan mereka tak memperkirakan hal seperti ini terjadi. Kita semua kaget."

Pihak berwenang menyatakan wilayah ini tengah berjuang mengatasi kekerasan, yang kerap dipicu oleh pembagian lahan dan sumber daya.

Rincian peristiwa masih berdatangan dari daerah terpencil tempat kejadian, tapi sudah diketahui bahwa kekerasan yang terjadi adalah rangkaian saling membalas serang dalam beberapa hari terakhir.

Kantor berita AFP mengutip pejabat setempat, William Bando, yang mengatakan sekurangnya 24 orang terbunuh.

Media lokal EMTV melaporkan setidaknya ada dua peristiwa di desa-desa kecil di distrik Tari-Pori.

Hari minggu (07/07) tujuh orang terbunuh di desa Munima. Lalu Senin (08/07), 16 perempuan dan anak-anak dibunuh dengan parang di desa Karida. Dua di antara perempuan itu sedang hamil.

Menurut koran Post-Courier serangan terjadi hari Sabtu dan Minggu dengan enam korban jiwa. Dalam serangan balasan di hari berikutnya, 16 orang jadi korban.

Pills Pimua Kolo dari Dinas Kesehatan Provinsi Hela memasang foto di laman Facebook, mengatakan itu adalah korban pembunuhan massal di Desa Karida.

Foto itu meggambarkan jenazah yang terbungkus kain dan terikat di tiang panjang. Ia menyatakan jenazah itu dipotong-potong dan sulit untuk dikenali.

(*)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews