BIN Tegaskan Tak Pernah Anggap Habib Rizieq Musuh

BIN Tegaskan Tak Pernah Anggap Habib Rizieq Musuh

Habib Rizieq

Jakarta - Badan Intelijen Negara angkat suara soal tudingan merekayasa operasi intelijen untuk menangkap Habib Rizieq Syihab di Arab Saudi. BIN menegaskan hal itu tidak benar. Mereka mengaku tak pernah menganggap Rizieq sebagai musuh.

BIN bertugas melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia termasuk HRS. Tidak benar jika ada anggapan bahwa HRS adalah musuh, semua adalah anak bangsa yang masing-masing memiliki pemikiran yang demokratis yang wajib dilindungi, kata Juru Bicara Wawan Hari Purwanto dalam rilisnya, Kamis (8/11/2018).

Menurut BIN, Saudi adalah negara berdaulat yang tidak bisa diintervensi oleh Indonesia. Operasi intelijen di negara lain adalah dilarang. Mereka bisa dipersona non grata atau dideportasi atau bahkan dijatuhi hukuman sesuai dengan UU yang berlaku di negeri itu.

"Tidak benar ada dendam politik. BIN adalah lembaga negara yang tetap ada meskipun silih berganti kepemimpinan nasionalnya, kata Wawan.

"BIN tidak pernah mempermasalahkan aliansi politik HRS. Itu hak seseorang dan sah-sah saja," lanjutnya.

Bagi BIN tidak mengenal istilah kriminalisasi, semua warga negara memiliki hak dan kewajiban serta kedudukan yang sama di depan hukum. BIN selalu siap membantu HRS, sebagaimana Kedubes RI juga siap membantu jika HRS dalam kesulitan, termasuk memberikan jaminan atas pelepasan HRS.

BIN juga menyebut tudingan sengaja memasang bendera, memotret Rizieq dari jauh hanya tudingan sepihak belaka.

"Jadi tuduhan bahwa BIN merekayasa penangkapan HRS oleh Polisi Saudi adalah hoaks," tegas Wawan.

Sebelumnya diberitakan Rizieq diperiksa polisi Arab Saudi karena memasang bendera bergambar tauhid di rumahnya. Pendukungnya menuding ada campur tangan BIN dalam operasi itu.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews