6 Batu Fenomenal Natuna ini Terasa seperti di Film Jurassic Park

6 Batu Fenomenal Natuna ini Terasa seperti di Film Jurassic Park

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna -  Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) punya kekayaan objek wisata. Diantaranya ditampilkan lewat hamparan batu-batu granit raksasa. Melihat batu-batu terebut, serasa berada di film Jurrasic Park hingga Alien, tiap-tiap objek punya cerita masing-masing. 

Onggokan batu memiliki nama-nama tersendiri. Nama itu dijadikan identitas spot-spot  wisata pantai kepulauan di ujung utara Indonesia bagian barat yang konon katanya tengah diincar negara-negara lain ini.  

Ini dia nama-nama  wisata batu raksasa yang harus anda kunjungi jika ke Natuna. Mari kita mulai Trip of The Giant Stones kali ini

1. Batu Alif  (Alif Stone)

Berada sekitar 10 Km dari bandara Lanud Ranai, persisnya di Tanjung Sulai, Desa Sepempang atau sekitar 15 menit dari pusat kota. Kawasan pantai dengan bebatuan ini dipoles oleh Both Sudargo, seorang arsitek asal Jakarta yang peduli dengan kelestarian batu-batu yang rancak di lokasi tersebut. Awalnya taman batu di pinggir laut ini diincar pemecah batu granit untuk dijadikan bahan bangunan. Namun Both, yang sebelumnya mengarsiteki pembangunan Masjid Agung Natuna tahun 2007 lalu peduli. Ia akhirnya membebaskan lahan seluas 2 hektare itu dan mengelola keindahan alam tersebut menjadi lokasi wisata.

Dari batu ke batu dibuatlah titian kayu. Pengunjung bisa berjalan mengelilingi kawasan ini berpindah dari satu batu ke batu lainnya sembari menikmati pemandangan laut. Tidak bisa dipungkiri lokasi ini merupakan salah satu tempat favorit di Natuna. Kenapa namanya Batu Alif? Karena ada salah satu batu raksasa yang tegak lurus seperti huruf ‘Alif' dalam Bahasa Arab

 

2. Batu Sindu

Turis asing pemilik kapal yacht (kapal layar) dibuat terpesona jika menyaksikan panorama Batu Sindu dari atas bukit Tanjung Senubing ini. Lokasi yang bisa dibilang sangat dekat dan berada di Ranai. Tempat ini punya banyak cerita rakyat terkait kisah drama kehidupan. Pemandangannya juga tak kalah eksotis dengan cerita tersebut. Dari atas bukit ini kita bisa melihat batu raksasa dengan berbagai bentuk. Ada yang mirip cangkang kura-kura raksasa, hingga elips dengan motif berupa guratan-guratan yang aneh. Salah satu batunya berbentuk gua yang di dalamnya terdapat aliran air. Panorama Batu Sindu juga menyajikan pemandangan Pulau Senoa yang akan sangat menarik jika mengabadikan momen Sunrise (matahari terbit) di sini.

 

3. Batu Kapal dan Batu Datar

Batu kapal menjadi nama tempat yang selama ini identik dengan kafe-kafe hiburan malam dan wanita penghibur di Ranai. Namun sejak kawasan hiburan malam tersebut direlokasi, kini kawasan batu kapal hanya menyisakan rumah-rumah tradisional pelantar yang keberadaan legalitas lokasinya masih ‘abu-abu'. Di Batu Kapal ini ada dua buah batu besar seukuran kapal teronggok. Salah satunya mirip kapal, karena punya haluan depan yang mirip sekali dengan kapal yang meruncing. Oleh sebab itu masyarakat menamainya dengan Batu Kapal.

Tidak jauh dari perkampungan Batu Kapal ada sebuah bukit yang juga memiliki hamparan batu luas nan datar. Warga menyebutnya dengan Batu datar. Banyak muda-mudi yang nongkrong di area Batu Datar menyaksikan Batu kapal dan kota Ranai dari atas bukit tersebut. Namun sayangnya karena lokasi batu datar ini gelap saat malam, sering dijadikan tempat mabuk-mabukan

 

4. Batu Rusia

Tahun 1941 sebuah kapal milik Rusia (Uni Sovyet) kandas, pecah dan tenggelam di depan Pulau Senoa. Kapal ini membawa 40 orang awak, tiga diantaranya wanita. Mereka kemudian berjuang dengan berenang ke Pantai Sepempang yang tidak jauh dari Senoa. Bisa dibayangkan ombak besar yang mereka hadapi. Tidak diketahui persis berapa yang selamat. Mereka yang akhirnya sampai di pantai beristirahat di sebuah batu besar. Karena bantuan tak kunjung datang mereka memahat tulisan berlambang jangkar dengan tulisan U.S.S.R (Union of Soviet Socialist Republic) di batu tersebut. Hingga kini pahatan itu masih bisa dlihat.

Letak Batu Rusia persis di pinggir jalan dari kota Ranai menuju Desa Sepempang dan Desa Tanjung. Dinas Pariwisata setempat sudah memugar lokasi ini sebagai wisata sejarah, namun tidak terawat karena jarang dikunjungi. Keunikannya hanya pada tulisan yang dipahat para pelaut Sovyet tersebut. Namun sebenarnya ada kisah asmara pelaut ini yang membumbui drama cerita tersebut. Cocoknya batu ini diberi nama Batu Uni Sovyet, namun karena kata Rusia lebih simple diucapkan, oleh sebab itu warga lebih memilih menyebutnya Batu Rusia

 

5. Batu Bersantai

Batu bersantai masih tak jauh-jauh dari Desa Tanjung. Tumpukan batu-batu yang nyaman untuk bersantai dan selfie ini juga cocok untuk disinggahi, kendati lokasinya tidak setenar batu-batu di atas.  Namun para penggemar fotografi dipastikan akan bisa mengeksplore keindahan batu bersantai yang punya potensi ini. Seperti namanya, apakah anda tertarik untuk bersantai di tempat ini?

 

6. Batu Kasah

Berada di Desa Cemaga, atau 45 menit dari Kota Ranai, Batu Kasah sebenarnya salah satu nama wisata pantai  favorit di Natuna. Pantai Batu kasah yang landai dengan air yang jernih juga dihiasi batu-batu granit besar. Di depannya terdapat pemandangan pulau Kemudi. Lokasi ini juga menjadi tempatnya para mancing mania. 

 

MUHAMMAD IKHSAN


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews