Cerita Mengerikan Setelah 7 Menit Khashoggi Masuk Konsulat Saudi

Cerita Mengerikan Setelah 7 Menit Khashoggi Masuk Konsulat Saudi

Konsulat Saudi di Istanbul Turki (Foto: Dok. REUTERS/Murad Sezer)

Istanbul - Ada cerita mengerikan soal hilangnya wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi di Turki. Dia diduga dibunuh setelah tujuh menit memasuki konsulat Saudi di Turki.

Khashoggi disebut langsung diserang begitu masuk ke dalam konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu. Informasi ini juga menyebut Khashoggi dipukuli di depan Konsul Jenderal (Konjen) Saudi, Mohammad Utaybi.

Dilansir media lokal Turki, Daily Sabah, Rabu (17/10/2018), informasi terbaru ini diungkapkan oleh seorang sumber pejabat Turki yang dikutip oleh media Al Jazeera Arabic. Pejabat Turki yang enggan disebut namanya itu menyebut Khashoggi diserang usai masuk ke Konsulat Saudi dan tak ada interogasi yang dilakukan padanya.

Al Jazeera juga menyebut kalau Khashoggi diberi obat dan dibawa ke ruangan Konjen Saudi. Saat berada di ruangan itu, Khashoggi diduga dipukuli di depan sang Konjen. Dugaan pembunuhan itu disebut terjadi dalam waktu 7 menit setelah Khashoggi masuk ke Konsulat Saudi.

Jenazah Khashoggi juga diduga dimutilasi. Masih menurut Al Jazeera, mutilasi itu diduga dilakukan oleh Dr Salah Muhammed Al-Tubaigy selaku Kepala Bukti Forensik pada Departemen Keamanan Umum Saudi. Dia disebut awalnya meminta sang Konjen untuk meninggalkan ruangan sebelum diduga memutilasi jenazah Khashoggi.

Al-Tubaigy masuk daftar 15 warga Saudi mencurigakan yang tiba di Istanbul dan masuk ke Konsulat Saudi sebelum Khashoggi menghilang. Kepada CNN, sejumlah pejabat Turki menunjukkan scan paspor milik 7 warga Saudi di antaranya, yang dicurigai menjadi anggota tim pembunuh. Scan paspor diambil pada hari yang sama saat Khashoggi menghilang. Salah satu scan paspor itu diyakini milik Al-Tubaigy.

Kemudian, hal mencurigakan lainnya adalah soal para staf Konsulat Saudi yang disebut diminta pulang lebih awal pada hari Khashoggi menghilang. Al Jazeera yang mengutip sumber pejabat Turki, menyebut para staf konsulat diminta pulang pukul 11.30 waktu setempat dan diberitahu akan ada rapat di konsulat.

Kembali pada laporan Al Jazeera soal dugaan mutilasi, disebutkan bahwa Al-Tubaigy meminta orang-orang yang ada di dalam ruangan untuk mendengarkan musik sementara dirinya melakukan aksi keji terhadap jenazah Khashoggi. Belum ada tanggapan dari otoritas Saudi terkait laporan ini.

Sumber pejabat Turki yang dikutip Al Jazeera menyebut rekaman aksi mengerikan terhadap Khashoggi itu telah didapatkan polisi Turki. Bukti berupa rekaman audio itu disebut berdurasi 11 menit dan telah dilakukan analisis suara terhadap rekaman. Polisi Turki mengidentifikasi tiga suara pria yang diyakini warga Saudi, selain suara yang diyakini sebagai suara Khashoggi.

Klaim Khashoggi dimutilasi juga telah dimuat oleh media ternama AS, New York Times (NYT) dan CNN. Pada Selasa (16/10) waktu setempat, CNN mengutip sumber pejabat Turki yang menyebut jenazah Khashoggi dimutilasi setelah dibunuh di dalam Konsulat Saudi, dua pekan lalu. Pernyataan ini dimuat usai otoritas Turki menggeledah Konsulat Saudi pada Senin (15/10) malam.

Sumber pejabat Turki itu tak menyebut lebih lanjut soal metode pembuangan jenazah Khashoggi. Namun, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan temuan cat baru di gedung Konsulat Saudi saat penggeledahan. Erdogan menyebut pihaknya sedang memeriksa dugaan material beracun yang disembunyikan di dalam Konsulat Saudi. Dilaporkan Turki sedang menyelidiki klaim jenazah Khashoggi dilarutkan dengan zat asam.

"Harapan saya adalah kita bisa mencapai kesimpulan yang akan memberikan kita opini masuk akal sesegera mungkin, karena penyelidikan kini memeriksa begitu banyak hal seperti material beracun dan material-material itu dihilangkan dengan mengecat ulang di atasnya," sebut Erdogan seperti dilansir media Turki, Hurriyet Daily News.

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud sendiri telah memerintahkan jaksa penuntut umum untuk membuka penyelidikan internal terhadap kasus hilangnya wartawan Jamal Khashoggi di Turki.

"Raja (Salman) memerintahkan Jaksa Umum untuk membuka sebuah penyelidikan internal terhadap persoalan Kashoggi berdasarkan informasi dari tim gabungan di Istanbul," ujar sumber pejabat Saudi tersebut sebagaimana dilansir dari Reuters, Senin (15/10).

Selain memerintahkan dibukanya penyelidikan internal, Menteri Dalam Negeri Saudi, Pangeran Abdel Aziz bin Saud bin Nayef, membantah keras tuduhan soal perintah membunuh Khashoggi di dalam Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Dia mengatakan tuduhan itu tak berdasar.

"Apa yang telah beredar soal perintah untuk membunuh dia (Khashoggi-red) adalah bohong dan tuduhan tidak berdasar," tegas Pangeran Abdel Aziz seperti dikutip oleh kantor berita Saudi Press Agency (SPA) sebagaimana dilansir AFP, Sabtu (13/10).

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews