Nah, 18 Anak di Tanjungpinang Terpapar Virus Rubella

Nah, 18 Anak di Tanjungpinang Terpapar Virus Rubella

Ilustrasi.

Tanjungpinang - Rendahnya capaian imunisasi Campak/Rubella (MR) di Provinsi Kepulauan Riau membawa konsekuensi. Di Tanjungpinang, 18 anak positif terpapar virus Rubella, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam mengatakan, 18 anak yang terpapar virus Rubella berusia 3 hingga 10 tahun. 

"Kami mengambil sampel 40 anak yang terkena demam, dan dari hasil pemeriksaan di laboratorium ada 18 anak yang terpapar Rubella," kata Rustam, Selasa (16/10/2018).

Dia mengaku khawatir dengan persebaran virus ini. Sejauh ini, kata Rustam, virus tersebut belum ada obatnya.

Untuk penanganannya, pihaknya hanya memberikan obat pereda demam. Selain itu, juga belum ada korban jiwa temuan kasus virus Rubella di Tanjungpinang.

Rustam juga menyinggung keengganan orang tua mengizinkan anaknya diimunisasi MR. Jika hal ini dibiarkan, maka persebaran Rubella juga bisa mengancam dan berpotensi menular ke ibu hamil.

"Bahanya pada ibu hamil, bisa mengalami cacat pada bayinya, untuk melakukan pengobatan satu orang saja memerlukan uang sebesar satu miliar," sebutnya.

Saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi di tengah masyarakat bahaya virus MR ini, dan sekaligus membangun kesadaran warga agar bersedia diimunisasi MR. Namun terkadang masih ada juga orang tua tidak mau anaknya diimunisasi.

"Kendalanya itu saja, karena mereka berpikiran masalah haram, padahal kan MUI sudah memperbolehkan, karena ini darurat tak ada obat lain selain vaksin MR ini," jelasnya.

Penyakit MR dapat dilakukan pencegahan melalui vaksin MR, sementara ini belum ada pihak menemukan obat untuk yang bisa menyembuhkan penyakit ini.

"Saat ini penyuntikan vaksin baru mencapai 73 persen, sementara target kami 90 persen, batas waktu hingga akhir bulan ini," ujarnya.

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan memperpanjang program vaksin campak/rubella (MR) untuk di luar Jawa hingga 30 Oktober 2018 mendatang. Perpanjangan tersebut dilakukan karena target belum tercapai.

Baca: Kemenkes Perpanjang Program Imunisasi MR Sampai 30 Oktober

Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana membenarkan adanya surat tersebut. Ia sudah meneruskan ke seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota di Provinsi Kepri.

"Silakan kabupaten/kota memanfaatkan waktu perpanjangan ini," kata Tjetjep, Rabu (26/9/2018).

Data Dinas Kesehatan terakhir, pemberian imunisasi MR di Kepri baru tercapai 30,30 persen, sedangkan sampai akhir September lalu ditargetkan seharusnya 95 persen. 

(adi)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews