Bintan - Antrean mengular kendaraan-kendaraan besar terjadi di SPBU Batu 16, Kecamatan Toapaya, Bintan, Selasa (9/10/2018).

Truk serta bus sekolah dan bus pariwisata rela berbaris sepanjang 1 Km untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar. Kondisi ini terjadi dari pukul 08.00 WIB-14.00 WIB.

Tampak beberapa anggota Polsek Gunung Kijang berjaga-jaga agar arus lalulintas di jalur perbatasan Bintan-Tanjungpinang itu tetap lancar dan mengantisipasi terjadinya kericuhan maupun kecelakaan.

Salah seorang sopir truk, Pandi mengakui jika kelangkaan solar di seluruh SPBU se-Bintan sudah dirasakannya sejak sepekan lalu. Namun terparah terjadi dari semalam sampai hari ini.

"Sepekan lalu kami masih antre biasa tapi sore solar habis. Kalau dari semalam sampai hari ini, solar menjadi langka jadi kami harus antre dari pagi," ujarnya saat antre di SPBU Batu 16.

Dia mengaku tidak mengetahui penyebab kelangkaan solar di setiap SPBU. Namun dugaan kuat ada dua faktor yaitu pasokan BBM dari PT Pertamina lambat atau dikarenakan adanya aktivitas tambang bauksit.

Bapak 2 anak ini berharap antrean panjang seperti ini tidak terulang lagi di SPBU manapun. Sebab konsumen akan merasa dirugikan baik waktu maupun lainnya. 

"Atau jangan-jangan solar mau naik lagi ya. Kalau naikpun jangan dengan cara begini, naik boleh tapi solar ada terus," jelasnya.

Sementara itu, Kanit Binmas Polsek Gunung Kijang, Ipda Masnur mengatakan dengan panjangnya antrean kendaraan-kendaraan besar di SPBU, pihaknya harus melakukan penjagaan agar tidak terjadi kemacetan dan kecelakaan.

"Kita harus mengatur arus lalu lintas supaya tak macet dan kecelakaan," sebutnya.

Terpisah, Pengelola SPBU Batu 16, Deni Supardani mengaku pasokan BBM jenis solar dan premium dari PT Pertamina memang dikurangi. 

"Dalam seminggu, pasokan solar ke SPBU hanya berkisar 50 kiloliter (KL) sedangkan premium berkisar 134 KL," ucapnya. 

(ary)