Pertama yang Masuk Markas PBB, Bayi Neve Te Aroha Jadi Sorotan

Pertama yang Masuk Markas PBB, Bayi Neve Te Aroha Jadi Sorotan

Bayi Neve Te Aroha (Foto: dw.com)

New York - Ada pemandangan tak biasa terjadi pada sidang PBB di New York kali ini, PM Selandia Baru Jacinda Ardern datang membawa bayinya Neve yang masih berumur tiga bulan. Bayi yang segera jadi sorotan media itu didampingi oleh ayahnya.

"Tidak ada yang lebih baik untuk mewakili negaranya daripada seorang ibu yang bekerja," kata jurubicara PBB Stephane Dujarric menyambut kehadiran bayi Neve Te Aroha yang hadir di tengah para pemimpin dunia yang datang ke New York menghadiri pertemuan tahunan Majelis Umum PBB.

Neve Te Aroha langsung dijuluki "First Baby of New Zealand". Dia masuk ke markas PBB dengan kartu izin khusus bersama ayahnya Clarke Gayford. Jacinda Ardern adalah perdana menteri termuda dari Selandia Baru dan yang pertama yang mengambil cuti hamil saat menjabat. Dia telah menjabat selama satu tahun dan membangkitkan perhatian global yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Selandia Baru, negara kecil berpenduduk kurang dari 5 juta orang.

Jacinda Ardern telah menginspirasi banyak orang dengan platform progresifnya, dukungannya untuk perempuan dan gaya kepemimpinannya. Selama berada di New York, dia diundang ke acara show televisi The Late Show bersama Stephen Colbert dan membuat jadwal wawancara dengan penyiar CNN.

Ganti popok di Sidang Umum PBB

Hari Senin kemarin (24/9) Jacinda Ardern berbicara pada acara acara tahunan "Minggu Iklim". Suaminya Clarke Gayford membagikan foto-foto tentang bayi Neve di sidang tahunan PBB lewat Twitter.

"Saya berharap dapat menangkap pandangan mengejutkan dari para delegasi Jepang di sidang PBB kemarin, yang berjalan masuk ke ruang pertemuan," kata Gayford.

Dia juga bergurau bahwa, setibanya di New York pada hari Senin, bayi Neve telah membuat mereka bangun sampai jam 3:45 pagi, dan mencatat bahwa bayi tidak peduli dengan perubahan zona waktu.

Juru bicara Stephane Dujarric mengatakan, PBB senang melihat kehadiran bayi Neve di aula Majelis Umum. "Perdana Menteri Ardern menunjukkan bahwa tidak ada yang lebih berkualitas untuk mewakili negaranya daripada ibu yang bekerja. Hanya 5 persen dari pemimpin dunia adalah perempuan, jadi kita perlu membuat mereka diterima di sini sebaik mungkin," ujar Dujarri.c

Perdana Menteri Ardern akan bertemu dengan para pemimpin negara lain di Majelis Umum untuk mendorong agenda memerangi perubahan iklim, mempromosikan perdagangan global serta mendukung hak-hak perempuan dan anak-anak.

Sejauh ini di dalam negeri, pemerintahnya telah meloloskan aturan langkah-langkah untuk menaikkan upah minimum, meningkatkan dukungan untuk keluarga berpenghasilan rendah dan orang tua muda, serta membuat Selandia Baru netral karbon pada tahun 2050.

(aiy)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews