Wakili Indonesia di Lomba TTG ASEAN

Inovasi Rio Bikin Bupati Bintan Bangga, Ini yang Dihasilkannya

Inovasi Rio Bikin Bupati Bintan Bangga, Ini yang Dihasilkannya

Rio (baju batik) bersama Bupati Bintan, Apri Sujadi dan Kepala OPD Kabupaten Bintan. (Foto: Ary/Batamnews)

Bintan - Pencipta Teknologi Produksi Budidaya Kepiting Bakau dan Ranjungan Cangkang Lunak Darat, Rio Priyadi (36) datang ke Kantor Bupati Bintan, Bandar Seri Bentan, Senin (24/9/2018).

Pria asal Kijang, Kecamatan Bintan Timur ini pamit dan bersilahturahmi sekaligus mohon restu dengan Bupati Bintan, Apri Sujadi. Sebab dia satu-satunya yang mewakili Indonesia dalam Lomba Tekhnologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Asean 2018.

Rio menjelaskan persiapan dirinya dalam mengikuti lomba bertaraf internasional itu.  Kata dia, inovasi tekhnologi produksi budidaya kepiting bakau dan ranjungan cangkang lunak di darat ciptaannya ini hanya menggunakan media pipa. Namun memiliki nilai keunggulan.

"Dengan bahan dasar pipa seperti halnya sayuran hidroponik. Jadi selain bahan mudah didapat, juga murah dalam segi biaya. Tetapi kualitas kepitingnya akan sesuai dengan yang kita inginkan," katanya.

Budidaya melalui median pipa ini bisa diatur sedemikian rupa. Begitupun terkait asupan nutrisi dan gizi kepiting tersebut. Selain itu mampu memelihara kepiting dari serangan predator maupun perubahan kondisi cuaca.

Keunggulan lainnya, kepiting yang dihasilkan akan memiliki cangkang yang lunak seperti ayam presto.

"Inovasi inilah yang akan saya tandingkan dalam lomba Tingkat Internasional pada 28-29 September 2018 di Tanggerang," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Bintan, Apri Sujadi mengaku sangat mendukung dan merestui Rio untuk bertanding di tingkat internasional. Bahkan dia meletakan harapan agar Rio bisa keluar sebagai pemenang dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

"Saya atas nama pemerintah daerah selalu mensuport warga Bintan yang memiliki inovasi andal. Seperti yang diciptakan Rio asal Kijang ini dengan inovasinya telah membanggakan Bintan di kancah nasional maupun internasional," ujar Apri.

Inovasi yang diciptakan Rio ini, kata Apri, tidak hanya menjadi bahan untuk diperlombakan saja. Tetapi dia menginginkan agar inovasi teknologi ini mampu memaksimalkan potensi desa pesisir yang ada di Kabupaten Bintan.

Inovasi kepiting cangkang lunak ini harus memberikan ciri khas tersendiri bagi daerah serta bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi wilayah Bintan sangat tetap bagi pengembangan kepiting.

"Tahun depan akan ada 5 desa dijadikan pilot project dalam pengembangan kepiting. Tentunya proyek ini melibatkan Rio sebagai konsultan sehingga mampu memaksimalkan potensi desa," ucapnya.

(ary)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews