ACT Rancang Shelter Bongkar Pasang Waspada Gempa di Lombok

ACT Rancang Shelter Bongkar Pasang Waspada Gempa di Lombok

ACT rancang bangunan shelter antisipasi pengungsian saat bencana khususnya gempa di lombok. (Foto: ist)

Batam - Organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) segera mendirikan ribuan Shelter untuk korban bencana gempa di Lombok, Nusa Tengara Barat (NTB). Shelter tersebut bisa dibongkar pasang dalam waktu 1 jam dan tahan gempa.

Senior Vice President ACT, Syuhelmaidi Syukur mengatakan, shelter baru tersebut akan diproduksi di pabrik yang didirikan ACT yaitu Humanity Shelter Manufacturing (HSM). "Kamis lalu kita sudah resmikan HSM, berada di Jalan TGH. Faesal, Kota Mataram," katanya, Minggu (23/9/2018).

Pendirian HSM, menurut Syuhelmaidi, tidak terlepas dari urgensi kebutuhan pengungsi akan hunian. Terlebih lagi memasuki musim penghujan. "Sehingga sangat diperlukan shelter yang lebih cepat agar para pengungsi bisa berteduh dari hujan," katanya.

Ia melanjutkan, pabrik HSM akan memproduksi knockdown shelter, atau hunian bongkar pasang. "Shelter akan dibuat berbahan dasar besi holo dan lembar seng spandek, proses pembangunan atau pemasangan hanya memakan waktu 1-2 jam,." katanya.

Ia melanjutkan, setiap shelter akan dibangun dirumah warga yang sudah hancur. "Dengan waktu pembangunan yang amat cepat, diharapkan makin cepat pula pengungsi bisa tinggal di hunian yang layak,” kata Syuhelmaidi.

Ia mengatakan, satu hari HSM mampu memproduksi 25 unit knockdown shelter. Hingga akhir September nanti, HSM menargetkan untuk memproduksi 500 unit shelter. "Jumlah produksi ini akan terus bertambah, seiring dengan penambahan pekerja konstruksi bangunan," katanya.

Bahkan ACT untuk bulan Oktober akan memproduksi shelter dalam satu hari sebanyak 100 unit. "Jadi, sebulan bisa produksi 3.000 shelter yang nantinya akan didistribusikan ke pengungsi-pengungsi di Lombok,” ucapnya Syuhelmaidi.

Ruang pabrikasi HSM terdiri dari gudang stok material shelter, area pemotongan besi holo dan lembar spandek, area pembentukan dan pengelasan rangka shelter dan area finishing rangka shelter. Area-area tersebut mempermudah proses perakitan kerangka shelter.

Penanggung Jawab HSM Arifin mengatakan, shelter yang diproduksi di HSM tidak hanya berguna untuk korban gempa berteduh, namun hunian tersebut didesain agar mudah dibangun dalam waktu singkat dan tahan gempa.

"Warga awam pun dapat membangun knockdown shelter dengan mudah. Hal ini mengingat pabrik HSM sudah merangkai rangka besi holo dan memotong-motong lembar seng spandek sesuai ukuran standar knockdown shelter," katanya.

Ia menjelaskan, ketika warga ingin memasang shelter cukup mengunakan baut untuk menempelkan dinding dengan rangka.  "Jadi, kalo ada gempa, bangunan tidak mudah patah,” jelas Arifin.

Knockdown shelter memiliki ukuran 3x6 meter. Shelter ini terdiri dari dua ruang, jendela, dan pintu. September ini, ACT akan mendistribusikan 500 unit knockdown shelter di titik-titik pengungsian yang ada di seluruh Lombok.

“Kami akan pasang di rumah-rumah warga dekat posko kemanusiaan ACT. Penerima manfaat tentunya sudah didata oleh tim asesmen kami. Tahap pertama 500 unit, tapi target kita adalah 3.000 unit. Semoga ini bisa mempercepat proses pemulihan di Lombok,” katanya.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews