Kenaikan Harga Kedelai Hantam Sektor Usaha Tahu Tempe di Tanjungpinang

Kenaikan Harga Kedelai Hantam Sektor Usaha Tahu Tempe di Tanjungpinang

Ilustrasi

Tanjungpinang - Harga kedelai terus mengalami kenaikan sejak Januari 2018 lalu. Hingga kini harga kedelai menembus angka Rp 9.700 di pasaran Kota Tanjungpinang.

Naiknya harga kedelai ini berdampak para pengusaha tahu dan tempe. Beberapa kali para pengusaha sempat berhenti produksi.

Kepala Bidang Stabilisasi Harga dan Ekspor Impor, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tanjungpinang, Anik Murtiani mengatakan, kendati kenaikan harga kacang kedelai ini tidak terlalu berdampak signifikan secara luas di Tanjungpinang, namun berdampak serius pada pengerajin tahu dan tempe.

"Para pengerajin sempat mengeluhkan harga kedelai naik turun, kita di Kota Tanjungpinang tidak ada distributor kedelai," jelas Anik, Senin (10/9/2018).

Ia mengatakan, Pemerintah Kota Tanjungpinang telah beberapa kali mengelar rapat untuk mencari solusi, sebab pasok kedelai di Tanjungpinang melalui kota Batam.

"Kita masih melalui Batam, karena kita tak punya distributor, nah kalau kita ada distributor kebutuhan kita sedikit, dan banyak mengeluarkan biaya," sebutnya.

Salah satu cara untuk mengimbangi melonjaknya harga kedelai dengan cara memperkecil porsi penjualan tempe dan harga tetap seperti biasanya.

"Harga tempat dan tahu tetap sama, tapi porsi diperkecil, tak ada yang mengeluhkan biasa saja," katanya.

Sementara itu kata Ani, untuk harga bahan pokok lainnya di pasar Kota Tanjungpinang masih normal, tak berdampak terhadap merangkaknya mata uang dolar.

(adi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews