Girda Riaunita, Penat Jika Sehari Tak Pukul Sansak

Girda Riaunita, Penat Jika Sehari Tak Pukul Sansak

Girda Riaunita berlatih Muay Thai di sebuah sasana di Karimun.

Karimun - Beladiri Muay Thai, mirip dengan kickboxing untuk teknik pertarungannya, belakangan ini sedang naik daun. Olahraga ini berasal dari Kerajaan Thailand dan merupakan seni bela diri kuno.

Olahraga Muay Thai ini disebut juga seni delapan tungkai atau delapan titik yang menggunakan tendangan, pukulan, siku dan serangan lutut.

Saat ini, bagi perempuan urban, menggeluti olahraga beladiri sepertinya menjadi keharusan untuk pertahanan diri, keikutsertaan pada olahraga Muay Thai juga untuk membentuk tubuh ideal. 

Selain untuk beladiri, wanita era milenial memilih Muay Thai buat turunkan berat badan. Seperti yang digeluti oleh Girda Riaunita, dara asal Tanjungbalai Karimun, Kepri.

Mengenakan sarung tinju, Girda terlihat serius melayangkan pukulan demi pukulan ke arah sansak yang digantung di Camp Pumma Muay Thai.

"Saya memang menyukai olahraga, kalau tidak bergerak aneh aja rasanya. Apalagi kalau lagi penat bekerja, saya harus bergerak dan mengelurkan keringat," ucap Girda, kepada  Batamnews.co.id, Sabtu (8/9/2018).

Deru napasnya sesekali terdengar menderu saat berlatih. Ingin mendayung dua tiga pulau terlampau menjadi alasannya berlatih Muay Thai.

"Saya ingin punya bekal sesuatu, yang bisa untuk menjaga diri. Banyak olahraga bela diri lain, tapi saya merasa Muay Thai beda aja. Gerakannya mudah untuk dilakukan, tapi sangat menguras tenaga," ujarnya.

Olahraga yang umumnya dilakukan oleh pria tersebut, saat ini telah ngetren di kalangan kaum hawa. Olahraga ini diyakini cocok untuk mereka yang mengikuti program diet untuk menguruskan badan dan menjaga kebugaran tubuh.

Wanita kelahiran Bekasi pada 28 Februari 1988 tersebut, sangat menyukai tantangan saat melakukan olahraga Muay Thai. Lebam dan terkilir sudah menjadi langganan dirinya saat berlatih.

"Biru-biru dan keseleo itu sudah biasa. Namun kita dapat hasilnya baik setelah itu," kata wanita lulusan Inti Universitas Kuala Lumpur, Malaysia tersebut.

Walaupun aktivitas kesehariannya yang padat, tidak menghalanginya untuk berlatih. Bahkan ia meresa tidak tenang jiga tidak dapat mengenakan sarung tinju dan memukul sansak.

"Rasa malas itu harus dilawan. Jika sudah jadi kebiasaan semua akan berjalan dengan enak," ucapnya.

Namun, belakangan ini pikiran mulai berubah, Dia ingin merasakan bertarung diatas ring, melawan petarung lainnya.

"Ingin rasanya ikut kejuaraan, mudah-mudahan saja nanti bisa tercapai," kata Girda.

(aha)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews