Sagu Lenggang Tak Bisa Bergoyang Tapi Mengenyangkan

Sagu Lenggang Tak Bisa Bergoyang Tapi Mengenyangkan

Sagu Lenggang makanan berbentuk butiran kecil dari sagu (Foto:Ist)

Lingga - Sagu lenggang merupakan salah satu makanan pengganti beras yang dibuat oleh para ibu rumah tangga di sejumlah perkampungan penghasil sagu di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

Sagu lenggang bukan berarti sagu ini bisa bergoyang. Entah dari mana awal mula penyebutan nama sagu lenggang tersebut, apakah karena cara pembuatannya yang digoyang, wallahualam.

Di Lingga, produksi sagu lenggang yang memiliki bentuk bulat kecil berwarna putih kecoklatan ini masih skala rumahan. Belum ada kemasan khusus untuk makanan yang sudah ada sejak zaman dahulu ini.

Tekstur sagu lenggang memang sedikit keras. Makanya, makanan ini paling pas disantap dengan ikan gulai atau lauk yang berkuah.

Bagi yang belum pernah menyantap makanan ini, pasti merasa sedikit aneh. Namun, lama kelamaan pasti akan merasakan sensasi yang berbeda, ditambah lagi ketika dimakan dengan ikan gulai tersebut.

Dalam pembuatannya, sagu lenggang berasal dari sagu kotor yang diolah melalui berbagai proses, salah satunya adalah dengan proses penyinggangan di dalam kuali (wajan).

Untuk mendapatkan sagu lenggang di Daik Lingga cukup mudah. Biasanya, sagu ini dijual di warung-warung kecil yang ada. Harganya pun cukup terjangkau.

Untuk satu kampit kecil yang isinya sekitar satu canting kaleng bekas susu kental harganya berkisar Rp3000-Rp5000. Kemudian, juga bisa dibeli per kilogram (kg) dengan harga berkisar dari Rp40.000-Rp80.000.

Selain bisa disantap begitu saja, sagu lenggang juga menjadi salah satu bahan dasar warga Lingga membuat kudapan lezat lainnya yakni bubur lambok.

Jadi, buat Anda yang penasaran bagaimana cara memakan butiran kecil ini dan bagaimana rasanya? Silahkan dicoba.

(ruz)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews