Kasus Mayat Wanita di Jembatan Dompak

Menguak Teka-teki Motif Mayat Tini Terbungkus Karung

Menguak Teka-teki Motif Mayat Tini Terbungkus Karung

Mayat Supartini di Tanjungpinang dan mayat Taben Musadi di Waduk Sei Ladi, Batam. Dua penemuan mayat mengapung yang diberi pemberat batu yang terjadi dalam selang waktu dua pekan terakhir. (Foto: Batamnews)

Batam -  Kasus penemuan mayat di Jembatan III Dompak, menggegerkan warga, Kota Tanjungpinang, Minggu (15/7/2018) pagi. Sesosok mayat tampak dikarungi dan diikat tali rafia.

Di dalam karung plastik itu ada tiga buah batu. Kuat dugaan mayat ini dibunuh dan dibuang ke sungai. Sementara batu-batu itu sebagai pemberat memberikan efek tenggelam di dalam air.

Tak lama berselang diketahui, identitas mayat merupakan seorang wanita bernama Supartini. Beralamat di JL Bukit Cermin, RT 01/01, Kota Tanjupinang. Sontak, keluarga Tini kaget bukan kepalang. Histeris di rumah duka pun menjadi-jadi.

Tak banyak yang mengira riwayat Tini (37) janda beranak 1 itu berakhir tragis. Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Dwihatmoko mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini. "Kami masih mengumpulkan data dan menunggu hasil pemeriksaan forensik," ungkapnya.

Tini diketahui pergi meninggalkan rumah pada Jumat (14/7/2018) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Ia hanya berkata akan menjemput bahan kue, dan meminjam sepedamotor salah seorang temannya. Belum diketahui konflik yang terjadi pada kehidupan Tini.

Wanita ini sudah menjanda sejak 3 tahun terakhir. "Mantan suaminya dulu kerja sekuriti. Pernah jadi personel TNI," ujar salah seorang warga.

Sebelumnya di Batam penemuan mayat juga membuat heboh warga. Mayat yang akhirnya diketahui bernama Taben Musadi (35) ditemukan mengambang di waduk Sei Ladi, pada senin (2/7/2018). Di pinggangnya terikat tali yang dikaitkan ke sebuah koper berisi batu. Diduga koper ini juga dijadikan pemberat untuk memberikan efek tenggelam.

Kabid Dokkes Polda Kepri Kombes Jarot Wibowo, mengungkapkan hasil autopsi di RS Bhayangkara mengatakan tidak dijumpai ciri-ciri kekerasan pada tubuh Taben

“Ia meninggal karena tenggelam. Ditemukan diatome pada usapan paru yang menunjukkan korban masih dalam keadaan bernapas pada saat masuk ke dalam air,” ujarnya

Jarot menyebutkan, luka-luka pada wajah dan bibir yang ditemukan pihak penyidik waktu pertama kali diautopsi tidak signifikan dengan kekerasan. 

Namun kendati demikian, sebelum Taben menghilang, sempat terjadi insiden pemukulan terhadap seorang wanita bernama Nur Azizah. Wanita ini merupakan anak dari Paryudi, yang sudah menganggap Taben selama ini sebagai ayah angkat.

Polisi belum menyimpulkan secara pasti, apakah Taben juga masuk daftar korban diduga pembunuhan. Belum ada penjelasan teknis soal koper berpemberat batu yang terikat dengan tali ke pinggangnya.

(fox)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews