Rumah Kawin Kepiting Juara 1 Lomba Teknologi Tepat Guna

Rumah Kawin Kepiting Juara 1  Lomba Teknologi Tepat Guna

Gubernur Kepri Isdianto menyerahkan hadiah kepada juara 1. (Foto: Kepripov)

Tanjungpinang - Rumah kawin kepiting dan konservasi (rompak) Rio Priady terpilih sebagai juara pertama Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Provinsi Kepulauan Riau. Dewan juri mengumumkan hasil pemenang pada Jumat lalu.

Karya inventor asal Kabupaten Bintan ini mengalahkan 29 inovasi TTG lainnya hasil seleksi dari tujuh kabupaten/kota yang ada di Kepri.

Rio Priaady yang mewakili kategori umum berhak mendapat uang pembinaan senilai Rp 15 juta sekaligus tiket untuk mengikuti Lomba TTG ke 20 tingkat nasional di Bali bersama dua pemenang lain yang terpilih dalam tiga besar.

Juara kedua diraih perwakilan Poltek Batam dengan inovasi dinamakan Tak Bisa Nyala, inovasi kendaraan bermotor yang menyatukan antara helm dan sepeda motor.

"Jadi sepeda motor tidak bisa menyala jika tidak menggunakan helm yang sudah dirancang khusus," kata dewan juri dari balai pengembangan TTG LIPI yang membacakan pengumuman pemenang.

Setelah Poltek Batam, juara ketiga yang juga berkesempatan mengikuti ajang Lomba TTG tingkat Nasional di Bali diraih SMAN 5 Karimun dengan karya pemanfaatan buah belimbing buluh sebagai pembeku getah karet.

Baca juga:

Para Orangtua Siswa Dampingi Anak di Hari Pertama Sekolah

Bea Cukai Amankan 4 Pria Bawa Sabu-sabu di Hang Nadim Batam

 

Kemudian disusul SMAN 1 Lingga Utara dengan karya sabun dari limbah Sagu sebagai juara harapan I, SMP Nurul Jannah Natuna dengan inovasi cabe smart sebagai juara harapan II dan terkahir SMAN 2 Tanjungpinang dengan karya pembuatan garam dapur NHCL skala industri.

Lomba TTG yang digelar sejak Rabu (11/7) ini ditutup secara resmi oleh Wakil Gubernur Kepri Isdianto. Dalam sambutanya, Isdianto berharap karya pemenang yang nantinya akan diikutsertakan dalam ajang Lomba TTG tingkat nasional akan kembali terpilih sebagai pemenang.

"Bila perlu prestasinya akan meningkat hingga ajang internasional," ujar Isdianto.

Dia berharap lomba TTG terus digelar sebagai upaya optimalisasi sumber daya alam serta memajukan ekonomi desa, meningkatkan kapabilitas dan partisipasi masyarakat.

"Dengan lomba ini diharapkan masyarakat mendapat informasi mengenai TTG  yang dikembangkan, sehingga  ada transaksi serta pemanfaatan TTG yang dihasilkan," katanya. 

(*)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews