Terlilit Baling-baling Mesin Pompong, Kulit Kepala Murid SMP di Senayang Ini Terkelupas

Terlilit Baling-baling Mesin Pompong, Kulit Kepala Murid SMP di Senayang Ini Terkelupas

Anita yang menjadi korban kulit kepala terkelupas usai terlilit baling-baling mesin pompong (Foto:ist)

Lingga - Nasib nahas menimpa Anita (16), gadis Dusun Pulau Baru, Desa Pulau Bukit Kecamatan Senayang dan merupakan siswi SMPN 06 Senayang Ini.

Pasalnya, Anita mengalami kecelakaan laut, hingga rambutnya habis terlilit as (baling-baling) mesin pompong.

Beruntung, peristiwa nahas yang terjadi Selasa (10/7/2018) sore itu tidak membahayakan nyawa Anita, meski seluruh kulit kepalanya terkelupas saat kejadian.

Informasi yang dihimpun Batamnews.co.id, kejadian bermula ketika murid kelas 2 SMP ini, berencana pergi ke dusun durian yang kebetulan berada di pulau lain berjarak ratusan meter dari kediamannya di Pulau Baru.

Saat itu, dia bersama saudaranya yang juga berjenis kelamin perempuan. Ndut sapaan akrab Anita memang bisa mengendarai pompong. Meski kelihatannya kecil, tetapi dia bisa memutar mesin pompong yang digunakan.

Baru berjalan beberapa menit meninggalkan Pulau Baru, Ndut melihat banyak air dilambung pompong. Dengan sigap, remaja ini menguras air tersebut.

Namun tanpa ia sadari rambutnya terurai, dan kemudian ikut terlilit baling-baling mesin yang saat itu menyala. Mesin dapat dimatikan seketika, tetapi rambutnya tergilas habis, bahkan kulit kepalanya pun ikut terkelupas.

“Setelah mesin hidup, dia buang air boat. Ternyata disitu rambut dia terurai, jadi langsung ikut tergiling sama saplong mesin itu,” ujar salah seorang warga ketika dihubungi Batamnews.co.id, Kamis (12/7/2018).

Usai kejadian itu, korban langsung dilarikan ke Batam dan kemudian diterbangkan ke Pekanbaru untuk mendapatkan penanganan insentif dari Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru.

Saat ini, keluarga korban membutuhkan banyak biaya untuk pengobatan. Menanggapi hal itu, sejumlah pengguna media sosial (medsos) seperti facebook pun mulai ramai melakukan penggalangan dana untuk gadis tersebut.

Salah satu akun facebook Yendi Chen Suhendi ikut andil dalam melakukan penggalangan dana untuk Anita.

"Mohon bantuan dana dan doa. Seikhlas teman-teman saja. Jangan lupa akhiri angka 1. Uang yang terkumpul akan saya transfer ke keluarga pasien. Pasien adalah adik sepepu saya sendiri," tulis Yendi Chen dalam postingannya yang diunggah pada 11 Juli, pukul 19.07 disertai dengan foto korban dan no rekening dirinya.

Kemudian, tepat 3 jam lalu, akun tersebut kembali memposting bahwa saat ini dana yang terkumpul untuk Anita sebanyak Rp17.020.046 dan dirinya akan menutup penggalangan dana pada hari ini tepatnya pukul 18.00 WIB.

Melihat apa yang terjadi saat ini, Anggota Komisi II DPRD Lingga, Sui Hiok merasa prihatin. Dia menilai, peran pemerintah daerah dalam memberikan pertolongan kepada masyarakatnya yang terkena musibah belum begitu terlihat sampai saat ini.

"Masyarakat di facebook sibuk galang dana untuk beliau (Anita). Dimanakah pemerintahan Kabupaten Lingga. Dimana peran Dinas Kesehatan sehingga musibah yang terjadi ini masyarakat harus sibuk menggalang dana?" ucap Sui Hiok kesal.

Dia mengaku sedih, yang terjadi di Lingga saat ini seperti ada rakyat namun tidak ada pemimpin.

"Kok seperti kita punya rakyat tapi tidak punya pemerintah saja," katanya.

(ruz)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews