Stigma Pengguna iPhone Adalah Orang Kaya

Stigma Pengguna iPhone Adalah Orang Kaya

ilustrasi

Jakarta - Indikator kekayaan seseorang sering kali dilihat dari properti dan merk barang yang digunakan. Hal itu ternyata ikut melekat untuk pengguna iPhone.

Dikutip dari liputan6, berdasarkan laporan dari University of Chicago dan National Bureau of Economic Research, iPhone kerap dikaitkan sebagai penanda seseorang dapat digolongkan kaya di Amerika Serikat. 

"Selama beberapa tahun terakhir, tidak ada merek yang dapat memprediksi status ekonomi seseorang, tapi hal itu terjadi pada iPhone," tulis peneliti dalam laporannya seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (10/7/2018).

Laporan menyebut jika mengetahui seseorang memiliki iPhone, besar kemungkinan ia masuk dalam kategori status ekonomi tinggi. Kebenaran dari prediksi itu biasanya mencapai 69 persen. 

Kendati demikian, bukan berarti pemilik perangkat Android serta merta masuk dalam kategori status ekonomi rendah.

Baca juga:

5 Ide Bisnis untuk Generasi Milenial

HKI Gesa BP Batam Sosialisasi Sistem Perizinan Elektronik

 

Kepemilikian perangkat Android, nyatanya masih masuk dalam indikator seseorang berpenghasilan tinggi.

Namun, harus diakui harga dari dua perangkat tersebut memang terpaut jauh. Alasannya, iPhone jelas dijual dengan harga lebih tinggi dari smartphone Android

Sebagai perbandingan, harga smartphone Android biasanya dibanderol paling rendah US$ 100 (setara Rp 1,4 jutaan). Sementara dalam beberapa tahun terakhir, harga iPhone terus naik dan menyentuh US$ 999 (Rp 14 jutaan) untuk versi terbaru.

Meski begitu merek sebuah ponsel kini tak bisa dijadikan tolak ukur. Tak dimungkiri, Samsung juga memiliki beberapa lini ponsel yang harganya cukup tinggi, sebut saja Galaxy S7 yang dijual US$ 649 atau setara Rp 9 jutaan.

(*)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews