Malam ini adalah malam ke 27 Ramadhon. Tumpah ruah umat manusia berkumpul di Masjidil Haram. Dari berbagai macam warna kulit, bahasa dan bangsa. Tujuannya satu, sama-sama mencari Ridho Allah SWT.

Alhamdulillah, kali ini saya mendapatkan kesempatan Umroh akhir Ramadhon. Bisa bergabung dan larut di tengah-tengah lautan umat manusia.

Ada yang menarik dari para 'Pemburu Lailatul Qodr' ini. Ternyata sebagian dari mereka adalah peserta 'Umroh Backpacker'. Dengan paket super murah sudah bisa merasakan indahnya I'tikaf di Masjidil Haram. Paket backpacker ini bisa dikatakan paket hemat. Makan yang ditanggung pihak pengelolah hanya pas sahur.

Sebenarnya di jalan-jalan ada banyak ditawarkan jajanan Arab dan khas Pakistan misalnya. Cuma sekali makan siap-siap merogoh kocek 15 Riyal untuk makanan yang standar. Meskipun di Masjidil Haram kalau sekedar buka puasa ada disiapkan dan gratis. Namun, sepotong roti gandum dan slei keju biasanya kurang pas di lidah orang Indonesia.

Untuk fasilitas tempat tidur, paket ini dalam satu kamar bisa sampai 10 orang. Pun, jarak antara hotel penginapan dengan Masjidil Haram bisa sampai 500 meter. Dalam sehari bisa jalan bolak balik 5 kiloan. Maka, i'tikaf dan berdiam diri di dalam Masjid adalah solusi yang sangat tepat. Ibadah pun jadi maksimal.

Namun cerita haru kelas backpacker ini akan terbayar tuntas ketika bersimpuh di hadapan Ka'bah. Segala keluh kesah ini akan hilang ketika berbaur dengan Jamaah lainnya mendengar alunan suara indah para Masyaikh Imam Sholat Tarwih di malam hari.

Semoga segenap para pembaca bisa mendapatkan panggilan Allah dan merasakan Indahnya Ramadhan di Masjidil Haram. Karena sekali Sholat di Masjidil Haram itu sama dengan 100.000 kali sholat di Masjid lain. Dan Umroh di akhir Ramadhon pahalanya sama dengan Ibadah Haji. Alhamdulillah. (tan)

OLEH : Muhammad Tahir Abu, Lc. MA.
(Direktur Baitul Hikmah Harun Ar Rasyid Batam)
Makkah Al Mukarramah, 28 Ramadhan 1439 H