Kronologi Azman Diterkam Buaya di Belakang Rumah

Kronologi Azman Diterkam Buaya di Belakang Rumah

Ilustrasi diterkam buaya (Foto: Google)

BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Seorang nelayan diduga tewas diterkam buaya di pelantar belakang rumahnya di Lingga. Saat itu korban yang diketahui bernama Azman menampung air.

Saat menampung air itu, diduga Azman tak menyangka, seekor buaya tengah mengintai dirinya. Azman hanya sempat berteriak, setelah itu hilang.

"Waktu kejadian, korban sempat berteriak, hanya hitungan menit Azman sudah tidak ada lagi," ujar Eng kepada Batamnews.co.id, Rabu (16/5/2018).

Azman (49) warga RT 07/RW 01, Desa Mepar, Kecamatan Lingga, sudah empat hari tak ditemukan.

Pada saat itu malam hari. Hari menunjukkan pukul pukul 22.30 WIB Sabtu (12/5/2018).

Buaya kemudian menarik kaki Azman ke dalam air. Buaya muara itu memang sudah kerap terlihat di samping rumah korban. 

Waktu malam itu, kondisi air laut naik pasang, dan berjarak hanya sekitar 40 cm dari pelantar lokasi kejadian.

"Waktu tetangga korban datang ke tempat Azman menampung air, dia sudah tidak ada lagi di tempat. Di lokasi ada sedikit bercak darah, sedangkan papan lantai yang sering di pijak, terlihat patah," ucapnya.

 

Takut melaut

Sementara itu, Kepala Desa Mepar, Kamran mengatakan, dengan kejadian tersebut, warga Pulau Mepar mayoritas bekerja sebagai nelayan akan merasa bimbang dan terancam jika buaya di sekitar Mepar sudah memangsa manusia.

"Ini kejadian kedua, dulu sempat warga saya di terekam buaya dengan kondisi air laut pasang, tapi korban selamat. Kejadian ini dugaan kami korban tidak selamat," ujarnya.

Kehadiran buaya muara di Lingga, yang semakin meresahkan masyarakat menjadi perhatian, terutama bagi warga yang berprofesi sebagai nelayan.

Dengan demikian, warga meminta agar pemerintah daerah mencari solusi dan bertindak.

"Sudah terjadi berulang kali kepada warga Lingga diterkam dan dimakan buaya di banyak tempat. Bukan hanya kejadian baru terjadi saat ini saja," ujar salah seorang warga Daik Lingga, Al Amin.

Dia melanjutkan, pengambil kebijakan seperti eksekutif, legislatif maupun pihak terkait jangan terkesan melakukan pembiaran terkait permasalahan tersebut.

Dirinya berharap, petinggi yang ada di Lingga jangan sampai tidak melakukan upaya dan langkah kongkrit terkait persoalan ini, apalagi sampai kejadian ini kedepan terulang kembali.

(ruz)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews