Jaringan Teroris

Mengenal Jamaah Anshorut Daulah, Jaringan Teroris Bom Surabaya

Mengenal Jamaah Anshorut Daulah, Jaringan Teroris Bom Surabaya

Aman Abdurahman, Pemimpin JAD Indonesia

BATAMNEWS.CO.ID, Batam- Mengapa Dita dan keluarga begitu tega melakukan bom bunuh diri yang membunuh banyak orang? Apa gerangan yang melatarbelakangi pahamnya?

Seperti diketahui bahwa laki-laki ini terkait dengan sel JAD yang ada di Surabaya. Benarkah Dita terpengaruh dokrin JAD?

Apa sebenarnya JAD ini? berikut penjabaran tentang organisasi garis keras yang menyebarkan paham radikalisme dan terorisme ini.

Sudah 3 tahun Menebar Sel di Indonesia.

JAD dibentuk tahun 2015. JAD juga dikenal dengan sebutan Jamaah Anshorut Daulah Khilafah Nusantara (JADKN), disebut-sebut sebagai Koordinator ISIS Indonesia di Suriah.

Dipimpin oleh Aman Abdurahman

Di Indonesia, JAD dipimpin oleh Aman Abdurahman. Terdiri dari hampir puluhan ekstremis Indonesia yang berjanji setia kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.

Dalam kerusuhan di Mako Bribom kemarin, Aman menjadi kunci negosiasi. Narapidana menuntut untuk bertemu dengan Aman, sebuah permintaan yang diberikan polisi kemudian.

Kelompok JAD Terlibat Serangkaian Aksi Teror di Indonesia.

Aman Abdurrahman pernah diadili atas dugaan keterlibatannya dalam beberapa pemboman, termasuk serangan Januari 2016 di mana empat orang tewas dan 25 orang terluka oleh seorang pembom bunuh diri dan pria bersenjata di Jakarta Pusat.

Saat ini Aman masih menjalani sidang atas kasus terorsime di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Persidangan sudah memasuki tahap pemeriksaan terdakwa dan menuju sidang tuntutan.

Serangan lain yang pernah digencarkan seperti aksi bom Thamrin, bom di Polres Surakarta, penyerangan Mapolres Banyumas, bom panci di Cicendo Bandung, baku tembak di Tuban Jawa Timur, penyerangan Pospol Cikokol Banten, pengeboman Gereja Oikumene Samarinda, dan terbaru bom bunuh diri Kampung Melayu.

Pernah Berencana Menyerang Istana Negara
JAD juga disebut-sebut pernah menyiapkan bom besar untuk Istana Negara, namun berhasil digagalkan.

Sudah Dinyatakan sebagai Organisasi Teroris
Januari 2017, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyatakan JAD sebagai kelompok di Indonesia yang paling mendukung ISIS.

Kelompok Pendukung ISIS
JAD masuk dalam 21 kelompok pendukung ISIS bersama kelompok radikal lain seperti Majelis Mujahidin Indonesia Timur dan Mujahidin Indonesia Barat, Ikhwan Muahid Indonesi fil Jazirah al-Muluk, Khilafatul Muslimin dan lainnya.

Belajar Merakit Bom Online
Mereka yang bergabung dalam JAD belajar membuat bom secara otodidak, dengan bantuan internet. Bahrun Naim memberikan online training kepada anggota kelompoknya.

Khas dengan Bom Panci
Mereka bisa membuat bom dari alat dapur, termasuk bom panci ini bahaya karena memiliki tekanan tinggi. Mereka juga membuat bom dari alat dapur, bahkan dari gula saja dia bisa membuat bom.

Bom panci partikelnya lebih bahaya karena ada gunting, mur, bahan peledak menggunakan BATP yang merupakan ciri khas dari kelompok ISIS. Bahannya juga dari tinner pembersih kutek dicampur dengan bahan lainnya yang menbuat serbuk putih.

Anggota Polisi Rentan Jadi Sasaran

Anggota kepolisian yang rentan menjadi target serangan adalah mereka yang bertugas di pos polisi dan polisi lalu lintas.

Menganut Paham Takfiri
Mereka menggunakan doktrin Takfiri, segala sesuatu yang bukan berasal dari Tuhan adalah haram. Sehingga muslim yang dianggap tidak sepaham dengan mereka pun dianggap kafir.

Mereka sebenarnya kebanyakan mempelajari Islam tidak mendalam, dari pengajian, mendengar ceramah dan mempelajari garis kerasnya.

Memberi Ketakutan Publik

Tujuan teror Bahrun Naim adalah ketakutan publik yang luar biasa. Hingga bisa takluk dengan hasrat berkuasa para teroris. Cara yang dia ungkapkan ialah dengan menggunakan bom bunuh diri, bom mobil, penculikan, penyergapan, dan pembunuhan di ruang publik.

(kin)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews