BATAMNEWS.CO.ID, Padang - Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi dengan ketinggian letusan debu vulkanik mencapai 300 meter dari kawah di puncak gunung, Jumat sore (27/4/2018). Hembusan angin ke tenggara membuat letusan abu tebal tertiup ke arah Danau Singkarak.

Petugas pos pengamatan Gunung Api Marapi Hartanto menyebutkan, hingga Jumat malam belum ada laporan terjadinya hujan abu akibat letusan gunung api yang berstatus Waspada ini.

“Statusnya masih Waspada dari tahun 2011 sampai sekarang dengan rekomendasi 3 kilometer dari kawah tidak boleh ada kegiatan terutama pendakian,” kata Hartanto.

Pos pengamatan Gunung Marapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Belakang Balok, Kota Bukittinggi mencatat letusan pada Jumat sore ini merupakan letusan pertama di tahun 2018. Sebelumnya data terakhir tercatat letusan terjadi pada tanggal 4-14 Juni 2017 lalu.

“Hingga saat ini Gunung Marapi masih berstatus Waspada atau berada pada level dua diatas aktif normal. Peningkatan status terjadi sejak 3 Agustus 2011. Saat itu Gunung Marapi mengeluarkan debu vulkanik dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah seperti Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, dan Padang Panjang," katanya.

Letusan gunung, lanjut dia, masih membahayakan warga pada radius 3 kilometer, debu vulkanik yang menyembur akan jatuh dalam radius tersebut. Sehingga warga dilarang melakukan pendakian dan beraktivitas di sekitar 3 kilometer dari puncak.

(ind)