BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Taksi online untuk sementara waktu dilarang beroperasi di Batam, Kepulauan Riau. Hal itu menunggu izin angkutan sewa khusus dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Hal ini merupakan hasil dari rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) yang dilaksanakan di kantor Wali kota Batam, Rabu (17/1/2018). 

“Jadi disepakati oleh seluruh unsur FKPD bahwa taksi online tidak diizinkan untuk beroperasi,” ujar Ketua DPRD kota Batam, Nuryanto usai rapat tersebut.

Kesepakatan ini diperoleh karena perselisihan antara taksi konvensional dan taxi online, yang mana telah mengakibatkan tindakan pengroyokan yang dilakukan oleh oknum taxi konvensional terhadap salah satu driver taxi online di kawasan BCS Mall beberapa waktu lalu.

“Semuanya harus sesuai aturan, tidak mungkin dibiarkan taksi online beroperasi tanpa ada izin,” kata pria yang biasa dipanggil cak Nur ini.

Untuk itu, Nuryanto meminta driver taxi online dapat menaati aturan tersebut, karena jika nantinya ditemukan taxi oline yang masih beroperasi maka akan diserahkan kepada pihak kepolisian.

“Tidak hanya ditilang, tapi juga melanggar Undang-undang,” jelasnya. 

Selain itu hasil dari rapat tersebut yaitu meminta agar Pemerintah provinsi untuk segera mengeluarkan izin angkutan sewa khusus.

“Kita mendesak percepatan izin untuk taxi online, pemerintah kota juga harus melakukan koordinasi kepada pemerintah provinsi,” kata dia.

Namun dalam rapat FKPD tersebut tidak dihadiri oleh pihak Dishub Provinsi sehingga dalam waktu dekat akan dilakukan rapat lagi bersama pihak Dishub Provinsi.

“Tadi mereka tidak hadir, kita ingin tahu kenapa lama sekali dikeluarkan izinnya, masa transisinya menurut Permenhub 108 juga sudah mau selesai yaitu tiga bulan,” kata dia.

Sementara itu, Wali kota Batam, HM Rudi enggan berkomentar, “sudah sama ketua DPRD saja, karena dia yang pimpin rapat tadi,” ujarnya sambil berlalu.

(ret)