BI Galakkan Nontunai di Kepri, dari Perjalanan Dinas hingga Bayar Kantin

BI Galakkan Nontunai di Kepri, dari Perjalanan Dinas hingga Bayar Kantin

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Kepualauan Riau masih mengalami kendala dari segi geografis dan infrastruktur. 

Sejak diluncurkan pada tahun 2014 di Batam, namun GNNT sudah mulai menampakkan hasil. 

“Kita tetap mendorong agar GNNT bisa dapat diupayakan di Kepri, karena dengan non tunai, lebih aman dan efisien serta dapat meningkatkan perekonomian,” ujar Kepala Bank Indonesia perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putera saat diskusi publik dengan tema Peran perbankan dalam mendorong gerakan nasional non tunai bersama Perum LKBN Antara, Selasa (13/12/2017) sore. 

Untuk wilayah Kepri, sosialisasi GNNT dilakukan bersama dengan Pemerintah daerah setempat, seperti kota Batam yang sudah menerapkan non tunai di lima Dinas. 

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD)kota Batam, Malik mengatakan bahwa dengan adanya GNNT, dapat memberikan kemudahan terutama bagian perbendaharaan. 

“Sudah ada lima dinas yang kita terapkan untuk non tunai, sejauh ini manfaat dari non tunai sudah sangat kita rasakan,” ujar Malik. 

Ia mencontohkan dengan adanya non tunai, uang perjalanan dinas dapat langsung di transfer kepada pegawai yang akan pergi dengan disertai bukti tiket dan biaya hotel. 

Namun tidak semua perjalanan dinas dapat dilakukan transfer, seperti pegawai yang melaksanakan tugas di hinterland. 

“Di hinterland masih belum bisa diterapkan, karena belum semua mempunyai rekening dan dengan mudah mengambil uang ke ATM,” jelasnya. 

Pada tahun 2018, sesuai arahan Kemendagri seluruh instansi sudah harus melaksanakan non tunai, Gusti menjelaskan bahwa ke depan menjadi tugas berat. 

Saat ini penerapan non tunai sudah mulai diterapkan di beberapa sekolah. “Contohnya sudah ada Madrasah yang menerapkan non tunai, pembayaran SPP dan belanja di kantin juga sudah non tunai,” kata Gusti. 

Sementara itu Head Area Mandiri Batam, Brian A Nugroho mengatakan penerapan non tunai mengalami peningkatan contohnya untuk mobile banking yang naik sebesar 24 persen. 

“Kenaikan cukup pesat, awalnya pada angka 6 persen tapi sekarang sudah mencapai 30 persen lebih,” ujar Brian.

(ret)

 

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews