Presiden Palestina dan Gereja Koptik Mesir Tolak Bertemu Wapres AS

Presiden Palestina dan Gereja Koptik Mesir Tolak Bertemu Wapres AS

Pemimpin Gereja Koptik Mesir, Paus Tawadros II. (foto: ist/aljazeera)

BATAMNEWS.CO.ID, Kairo - Gereja Koptik Mesir telah menolak sebuah pertemuan yang diminta oleh Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence dalam kunjungannya akhir bulan ini. Penolakan ini sebagai bentuk protes atas keputusan Washington untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

"Gereja membebaskan diri dari menjadi tuan rumah bagi Mike Pence saat dia mengunjungi Mesir, dengan alasan keputusan Presiden Donald Trump pada waktu yang tidak sesuai dan tanpa pertimbangan untuk perasaan jutaan orang," seperti disadur Reuters dari kantor berita Mesir, MENA, Sabtu (9/12/2017).

Pemimpin Gereja Koptik Mesir telah membatalkan sebuah pertemuan mendatang dengan Wakil Presiden AS Mike Pence, yang melakukan demonstrasi menentang langkah Washington untuk mengumumkan Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Langkah yang dilakukan oleh Paus Tawadros II pada hari Sabtu tiba sehari setelah para pemimpin Palestina juga mengatakan bahwa Pence, yang dijadwalkan untuk mengunjungi wilayah tersebut akhir bulan ini, tidak diterima di wilayah-wilayah pendudukan.

Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga menolak bertemu dengan Pence. Tidak hanya itu, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki juga menyatakan bahwa tidak akan ada kontak antara pejabat Palestina dengan pejabat AS.

Wakil Presiden AS, Mike Pence, dijadwalkan akan mengunjungi Israel akhir bulan ini dan akan mengunjungi Kota Bethlehem, Palestina.

Presiden AS Donald Trump secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada tengah minggu ini. Trump juga telah memerintahkan Departemen Luar Negeri untuk menyiapkan langkah yang diperlukan untuk memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Meski begitu, Menteri Luar Negeri sekaligus Sekretaris Negara AS Rex Tillerson belum dapat memastikan kapan pemindahan itu terjadi.

Keputusan Trump ini pun menuai kecaman dari dunia internasional, bahkan dari sekutu AS sendiri yang berasal dari Eropa dan Arab. Keputusan Trump dianggap telah melanggar resolusi PBB yang menyatakan status Yerusalem harus diputuskan lewat jalur perundingan.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews