Terminal BBM Satu Harga Diresmikan di Kabupaten Natuna, Ini Lokasinya

Terminal BBM Satu Harga Diresmikan di Kabupaten Natuna, Ini Lokasinya

Bupati Natuna, Hamid Rizal bersama Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Migas Kementerian ESDM Patuan Alfon Simanjuntak, dan GM Pertamina Persero Regional 1 dalam peresmian terminal BBM satu harga di Sepempang, Bunguran Timur, Senin (4/12/2017). (Foto: Fox/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Dua lokasi penyalur BBM satu harga diresmikan di Kabupaten Natuna, Senin (4/12/2017).  Dua terminal BBM ini berada di Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur dan Desa Sabang Mawang, Kecamatan Pulau Tiga.

Hingga kini PT Pertamina (Persero) telah mengoperasikan 33 penyalur BBM Satu Harga. Sebanyak 9 penyalur sudah beroperasi sejak 2016 dan 24 penyalur pada 2017 ini. Dua diantaranya yakni SPBU di Natuna.

Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa mengatakan, BBM satu harga ini merupakan bukti betapa besarnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat.

"Dalam penerapan BBM satu harga di Natuna ini, kami berharap Pemda, Pengusaha dan Pertamina bekerjasama dan berkoordinasi baik dalam menciptakan sistem yang memudahkan masyarakat Natuna mendapatkan BBM secara adil. Jangan sampai ada hal-hal yang mempersulit masyarakat," ujar Fanshurullah.

BPH Migas pun berkomitmen terus mengawal program BBM satu harga ini. Direncanakan akan terbangun 54 penyalur di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) pada 2017 demi keadilan energi bagi masyarakat NKRI.

Masyarakat pulau di Desa Sabang Mawang pun sudah dapat merasakan kesataraan perlakuan harga BBM solar Rp 5.150 per liter. Harga yang sama dengan kota besar lainnya di Indonesia.

Terminal BBM satu harga lainnya berada di Pelabuhan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Sabang Mawang

Kabag Migas Disperindag Kabupaten Natuna mengatakan, daerah sudah mengusulkan 10 lokasi untuk terminal BBM satu harga ini di Kabuten Natuna. Pertamina pun secara bertahap akan merealisasikannya, salah satunya seperti di Pulau Laut dalam waktu dekat.

"Pemerintah menyubsidi Rp 500 per liternya BBM jenis solar. Ya kalau dibawa ke pulau lain tentunya akan ada lagi biaya tambahan angkut, namun tidak boleh di atas standar Harga Eceran Tertinggi (HET) nya. Yang jelas kita perlu merancang sistem pengawasannya," kata Faisal.

Bupati Natuna, Hamid Rizal menuturkan hal ini akan berdampak baik bagi masyarakat khususnya nelayan. "Masyarakat bisa merasakan keadilan harga," hamid.

Acara peresmian ini dihadiri Kepala BPH Migas, bersama Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Migas Kementerian ESDM Patuan Alfon Simanjuntak, Ketua DPRD Kabupaten Natuna Yusripandi, Bupati Natuna Hamid Rizal dan GM Pertamina Persero Regional 1.

Pertamina juga dibantu PT. AKR Corporindo Tbk yang sudah membangun terminal BBM satu harga di Bengkayang dan Sanggau, Kalimantan Barat.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews