DPRD dan Panlih Ngotot Satu Nama Cawagub Kepri, Ada Apa?

DPRD dan Panlih Ngotot Satu Nama Cawagub Kepri, Ada Apa?

Bahar (Foto: istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Proses pengisian posisi wakil gubernur Kepulauan Riau di DPRD Kepualuan Riau alot. DPRD dan panitia pemilihan kukuh menetapkan satu nama untuk calon wakil gubernur.

Padahal, berdasarkan UU dan tata tertib (tatib), DPRD harus menetapkan dua nama terlebih dahulu sebelum dipilih. Sikap DPRD yang menabrak aturannya sendiri ini menimbulkan tanda tanya besar. 

Ketua DPD Angkatan Muda Thareqat Islam (AMTI) Kepri Baharuddin Rahman mengingatkan DPRD untuk tidak melangkah diluar undang-undang. “DPRD ini KPU-nya, pilwagub. Dan dalam menjalankan tugasnya, KPU tidak bisa menerjemahkan apalagi melangkahi aturan yang ada,” kata Bahar di Tanjungpinang, Rabu (15/11)

Jika DPRD tetap nekat menetapkan satu nama, Bahar khawatir kepercayaan masyarakat terhadap Wagub terpilih akan hilang. Tak hanya itu, masyarakat juga akan menduga-duga bahwa proses yang terjadi di lembaga legislatif ini hanya dagelan politik untuk kepentingan seseorang atau golongan.

Padahal,sambungnya, masyarakat berharap sosok Wagub terpilih nanti bukan sekedar pendamping Gubernur saja. “Ada kepentingan pemerintahan disini. Saling sinergi, saling mengisi dan bahu membahu,” kata dia.

Atas dasar itulah, Ia meminta kepada Panlih untuk tidak terburu-buru menetapkan calon dan memberikan waktu yang leluasa kepada Gubernur dan Partai Pengusung. “Biarkan partai dengan mekanismenya bersama Gubernur menemukan satu nama,” kata Bahar.

Sedangkan untuk partai pengusung, Ia meminta agar partai mendelegasikan wewenangnya kepada Gubernur. 

"Ini memang tanggungjawab Parpol untuk mengusulkan satu nama. Namun, menyerahkan tanggungjawab Parpol kepada Gubernur untuk memilih satu nama sesuai isi hatinya, adalah tindakan paling tepat. Karna membiarkan Gubernur bekerja dengan wakil yang bukan pilihannya justru akan menghambat proses pemerintahan itu sendiri," jelas Bahar.

Ia menilai lambatnya proses yang terjadi saat ini disebabkan banyaknya intervensi dan manuver yang menyebabkan Gubernur kebingungan. “Saya rasa Pak Nurdin tidak mengulur-mengulur. Namun dia bingung bagaimana merangkum semua kepentingan,” jelasnya.

Menurutnya, Gubernur Nurdin sangat merindukan sosok Wakil. Selain membantu kerjanya, Wagub juga bisa dijadikan teman atau kawan dalam menghadapi tekanan politik dan tuntutan masyarakat. 

(yud)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews