5 Penyebab Kematian Dini Menurut Ilmuwan

5 Penyebab Kematian Dini Menurut Ilmuwan

Ilustrasi. (foto: ist/net)


BATAMNEWS.CO.ID - Ilmuwan mencatat ada lima faktor lain penyebab kematian dini. Lima faktor tersebut terungkap dari berbagai studi.

Apa saja lima faktor tersebut? Berikut daftarnya:

1. Kesepian 

Menurut studi yang terbit dalam jurnal Public Library of Science Medicine, sendiri atau kesepian merupakan epidemi di seluruh dunia. Studi berjudul "Social Relationships and Mortality Risk: A Meta-analytic Review" berusaha mengungkap hubungan pertumbuhan media sosial dengan berkurangan kontak langsung, yang berujung pada kesepian seseorang.

Sendiri dan kesepian, menurut tim dalam jurnal, sama dengan mengurangi rentang hidup manusia setara dengan merokok 15 batang sehari.

2. Duduk 

Studi yang terbit dalam Journal of the National Cancer Institute mengungkap duduk sepanjang hari meningkatkan risiko segala jenis kanker. Studi berjudul "Sedentary behavior increases the risk of certain cancers" itu mengambil data dari 4 juta orang yang sering duduk sepanjang hari, baik untuk menonton televisi, bekerja, maupun berkendara.
Hasilnya, duduk selama dua jam meningkatkan risiko kanker usus, kanker endometrium (dinding rahim), dan kanker paru-paru. Hal ini terlepas apakah mereka berolahraga setiap hari.
 
3. Kurang Tidur

Menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) berjudul "Insufficient Sleep Is a Public Health Problem", kurang tidur termasuk masalah kesehatan masyarakat yang sangat umum. Meski begitu, hal ini bisa membawa pada risiko kematian dini. Dalam laporan tersebut, CDC mencatat 50 sampai 70 juta orang Amerika memiliki gangguan tidur.

Valery Gafarov, pakar kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan kurang tidur meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung setara dengan perokok aktif. "Kurang tidur harus dianggap sebagai faktor risiko kombinasi yang berbahaya untuk penyakit kardiovaskular, bersamaan dengan merokok, kurang olahraga, dan pola makan yang buruk," katanya.

4. Tanning (Menggelapkan Kulit Secara Instan)
 
Proses penggelapan kulit di dalam ruangan mungkin tampak teratur seperti versi berjemur alami. Namun, proses ini berpotensi lebih berbahaya daripada merokok. Hal itu terungkap dari studi yang terbit dalam Journal of American Medical Association Dermatology berjudul "International Prevalence of Indoor TanningA Systematic Review and Meta-analysis".

Menurut studi tersebut, tanning instan bisa menyebabkan lebih banyak kasus kanker kulit daripada kasus kanker paru-paru yang diakibatkan oleh rokok. "Mengingat banyaknya kasus kanker kulit yang disebabkan oleh penggelapan kulit dalam ruangan atau instan, temuan ini menyoroti masalah kesehatan masyarakat utama," tulis para peneliti.
 
5. Pola Makan 

Banyak bukti ditemukan bahwa makanan olahan manis dan olahan yang mengandung lemak jenuh tinggi dapat menyebabkan orang terkena penyakit fatal pada tingkat yang sama bahkan lebih besar daripada merokok. Salah satunya laporan berjudul "Food systems and diets: Facing the challenges of the 21st century" yang dikeluarkan Global Panel on Agriculture and Food Systems for Nutrition.

Laporan tersebut mengungkap risiko kematian akibat pola makan yang buruk menyimpulkan tingkat kematian akibat pola makan yang buruk melebihi alkohol, narkoba, hubungan seks tanpa kondom, dan gebungan penggunaan tembakau.

(ind)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews