ISC Gelar Kompetisi Peragaan Busana Batik Dunia, Diikuti 20 Model dari 15 Negara

 ISC Gelar Kompetisi Peragaan Busana Batik Dunia, Diikuti 20 Model dari 15 Negara

Model dari Tiongkok memperkenalkan motif batik di ajang Batik Art Festival The 2nd World Batik Model Competition 2017. (foto: istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Indonesian Street City (ISC) bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI dan Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri menggelar Batik Art Festival The 2nd World Batik Model Competition 2017 di Kawasan Pariwisata Terpadu PT SUN Resort, Batu Licin, Kampung Wacopek, Bintan, Kepulauan Riau dari 20-22 Oktober.

Acara yang dibuka, Jumat (20/10/2017) pagi ini yaitu memperkenalkan 20 model yang akan berkompetisi dalam perlombaan batik dunia 2017. Model tersebut berasal dari 15 negara diantaranya Indonesia, Perancis, Uzbekistan, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, China, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Hongkong, Austria, Chile, dan Ukraina

Kemudian, penandatanganan nota kesepakatan bidang kesehatan antara Mr Li Wi Han dari Asia Medical Aesthetic Exchange Association Jin Qing Yan Anti Aging dengan Ms Cing Cing Yang dari Healthcare Corporation Human Life Energy Resort.

CEO PT SUN Resort, DR Sunny Sukardi mengatakan event ini kedua kalinya digelar di Indonesia. Namun untuk tahun ini acara yang dihelat sangat berbeda. Bahkan jumlah pesertanya juga mengalami kenaikan 40 persen dari tahun sebelumya.

"Tahun ini diikuti 20 model dari 15 negara. Mereka akan mengikuti berbagai sesi mulai dari mengenakan pakaian pantai, test pengetahuan sampai peragaan busana batik diatas catwalk," ujarnya.

Tujuan digelarnya kompetisi peragaan batik bertaraf Internasional ini sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Sekaligus juga melestarikan batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia yang telah diakui oleh Unesco.

Bahakan bagi model yang dinobatkan sebagai pemenang dalam event ini akan diikutsertakan dalam peragaan busana berkelas dunia di Prancis. Namun perlombaan selanjutnya dia akan tetap menggunakan busana batik disana.

"Saya cinta dengan batik. Jadi saya ingin batik ini dikenal lagi diseluruh dunia. Caranya dengan menggelar acara kompetisi ini," katanya.

Ditanya mengenai nota kesepakatan bidang kesehatan yang ditandatangani Asia Medical Aesthetic Exchange Association Jin Qing Yan Anti Aging dengan Healthcare Corporation Human Life Energy Resort. Sunny Sukardi mengaku itu untuk mendukung program kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat Bintan.

Sebab, PT SUN Resort tidak hanya sekedar membangun penginapan dan pusat perbelanjaan saja di Batu Licin. Tetapi juga akan menghadirkan pusat kesehatan dan pendidikan.

"Rumah sakit yang kami sediakan akan diisi oleh dokter dan alat yang lengkap. Begitu juga dengan pendidikannya, semuanya bisa dinikmati masyarakat secara gratis," jelasnya.

Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Kepri, Raja Arizah mengatakan pemerintah daerah mendukung upaya Sunny Sukardi (CEO PT SUN Resort-red) menggelar kompetisi ini. Sebab even yang ditaja menyumbang angka kunjungan wisatawan ke Indonesia khususnya Kepri.

Penandatangan Nota kesepakatan bidang kesehatan antara Asia Medical Aesthetic Exchange Association Jin Qing Yan Anti Aging dengan Healthcare Corporation Human Life Energy Resort. (foto: ist)

"Pemerintah selalu mendukung event-event pariwisata di Kepri. Bahkan event batik ini akan dijadikan agenda tahunan di Kepri," katanya.

Tahun mendatang, Pemprov Kepri juga akan membantu promosikan event batik dunia yang digelar PT SUN Resort ke seluruh nusantara. Bahkan, juga akan melobi Kempar RI untuk dipromosikan ke seluruh dunia sehingga di 2018 nanti jumlah peserta dan pelaksanaannya semakin meningkat.

(ary)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews