Disparbud Natuna Rancang Konsep Wisata 2018

Festival Menyelam Bangkai Kapal Presiden Soekarno di Natuna

Festival Menyelam Bangkai Kapal Presiden Soekarno di Natuna

Bangkai KM. Djadajat di perairan Natuna. (Foto: net)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Natuna tengah menyiapkan festival menyelam (Diving Festival) di titik bangkai kapal karam di Natuna, KM. Djadajat.

Kapal ini sebenarnya cukup terkenal, karena pernah digunakan oleh presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno dalam ekspedisi nusantara pada tahun 1958.

Hingga tahun 1980, KM Djadajat masih digunakan sebagai kapal perintis oleh Kementerian Perhubungan hingga karam saat menabrak karang ketika melintasi kepulauan Natuna.

Kadisparbud Natuna, Erson Gempa Afriandi menuturkan, festival ini untuk menggairahkan wisata diving di Natuna, sekaligus menarik para wisatawan.

"Kita akan rancang konsepnya, diantaranya berupa lomba foto objek kapal tersebut dan sebagainya," ujar Erson, di sela-sela acara sosialiasi tim arkeologi Nasional di SMA 1 Bunguran Timur, Rabu (11/10/2017).

Ia mengatakan, ada lima komponen penting yang bisa menunjang pariwisata suatu daerah, yakni pemerintah, pebisnis, akademisi, media sosial dan komunitas. 

"Kelima elemen ini harus sinkron dan kita kuatkan untuk menunjang pariwisata Natuna," ungkapnya.

Terkait KM. Djadajat, bangkai kapal ini berada di antara Selat Lampa dan Pulau Tiga. Karena pernah digunakan presiden Soekarno, maka warga pun kerap menyebutnya dengan kapal soekarno.

Banyak penyelam yang sengaja datang ke situs kapal tenggelam ini, melihat bangkai kapal yang masih tampak utuh. Penyelam hanya butuh masuk pada kedalaman sekitar 3-5 meter untuk melihat onggokan kapal bersejarah ini di dasar laut. Konon jika cuaca cerah, bangkai kapal ini bisa dilihat dari permukaan.

Tulisan tangan untuk awak kapal KM. Djadajat ini pernah dibuat Soekarno yang berisi tentang motivasi menjalankan tugas bagi para awak. Dengan bahasa khasnya, tulisan ini punya makna mendalam. Kini tulisan tangan Soekarno ini masih simpan oleh warga Natuna.

"Selain Djadajat Diving Festival, kita juga akan selenggaran Lomba Zapin tradisi tahun depan," ungkap Erson.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews