Banyak Terima Curhatan, Menhub Minta Pengusaha Batam Siapkan Data Lengkap

Banyak Terima Curhatan, Menhub Minta Pengusaha Batam Siapkan Data Lengkap

Menhub, Budi Karya Sumadi melakukan audiensi dengan pengusaha di Hotel Radisson, Batam, Minggu (24/9/2017). (Foto: Yogi/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID,Batam - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meminta kepada para pengusaha untuk menyiapkan data-data lengkap selama satu minggu setelah kunjungan kerjanya di Batam, Minggu (23/9/2017). 

Hal tersebut diungkapkannya perihal beberapa keluhan yang disampaikan para pengusaha. 

"Saya kasih waktu seminggu setelah saat ini, berkas tersebut harus berisikan data-data lengkap, kalau dalam waktu seminggu ini tidak diberikan maka saya anggap itu hanya omongan belaka," ujar Budi di Hotel Radisson. 

Beberapa keluhan yang disampaikan lebih banyak mengenai pelabuhan dan alat transportasi. 

Seperti yang dikeluhkan oleh Ketua Gabungan Perusahaan Konstruksi Indonesia (Gapeksi), Daniel Burhanuddin, ia menyampaikan bahwa pelabuhan kapal roro selama ini juga melayani transportasi antar negara. 

"Selama ini hanya dibiarkan saja, Kapal Roro juga melayani tranportasi antar negara, ini kan illegal, selain itu juga dengan kapal roro melayani antar negara maka menguntungkan negara lain terutama Singapura," kata Daniel. 

Menurutnya aktivitas kapal roro antar negara sudah berlangsung semenjak tahun 2004.

Pihaknya juga sudah menyurati Kementrian Perhubungan namun juga belum ada tanggapan. 

Kemudian keluhan lain juga disampaikan oleh pihak PLN Batam, kendala pendistribusian bahan bakar selama ini menjadi permasalahan. 

"Karena letak Batam ini terdiri dari pulau-pulau jadi kami terkendala dalam membawa bahan bakar untuk pembangkut yang telah kami bangun, pelabuhan yang ada saat ini belum dapat mengakomodir kebutuhan kami," ujar Antonius dari PLN Batam. 

Budi menanggapi bahwa permasalahan PLN Batam nanti akan disampaikan juga kepada kementrian ESDM. Lalu pihaknya berperan akan mengevaluasi ratusan pelabuhan yang ada di Batam. 

"Semua kendala-kendala ini memang terletak pada peran pelabuhan, sehingga nanti kami akan menertibkan pelabuhan yang ada, banyaknya pelabuhan sama sekali tidak menguntungkan, malah akan merugikan kita, karena memberi kesempatan bagi negara lain, jadi kita tidak kompetetif," ujarnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews