Presiden Singapura Terpilih

Halimah Yacob, Wanita Pertama Jadi Presiden Singapura, Beretnis Melayu

Halimah Yacob, Wanita Pertama Jadi Presiden Singapura, Beretnis Melayu

Halimah Yacob (Foto: Straitstimes/MARK CHEONG)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Halimah Yacob segera dilantik menjadi Presiden Singapura. Ia tercatat sebagai wanita pertama yang akan menjadi presiden perempuan di Singapura.

Tidak saja sebagai seorang wanita, wanita 63 tahun itu juga seorang etnis melayu yang akan menjadi pemimpin tertinggi negara Merlion tersebut.

Seperti dilansir media Singapura, Channel News Asia dan Reuters, Selasa (12/9/2017), Halimah akan dilantik menjadi Presiden Singapura pada Rabu (13/9) besok setelah dinyatakan sebagai satu-satunya kandidat yang memenuhi syarat. 

Empat kandidat lainnya dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh Departemen Pemilu Singapura. Pada Senin (11/9) kemarin, Departemen Pemilu Singapura menyatakan hanya ada satu Sertifikat Kelayakan yang dikeluarkan pihaknya. 

Halimah sebelumnya dikenal sebagai Ketua Parlemen Singapura. Pengalamannya menjabat Ketua Parlemen Singapura selama tiga tahun turut membantu Halimah dalam memenuhi syarat pencalonan. Dia mencalonkan diri sebagai kandidat dari sektor publik.

Selain menjadi wanita pertama yang menjadi Presiden Singapura, Halimah juga menjadi etnis Melayu pertama dalam 47 tahun yang menjabat posisi penting di Singapura. Terakhir kali Yusof Ishak menjabat Presiden Singapura tahun 1965-1970. 

Departemen Pemilu Singapura tidak menjelaskan lebih lanjut soal alasan penolakan empat kandidat lainnya. Namun dua kandidat di antaranya yang berasal dari sektor swasta dilaporkan tidak memenuhi syarat soal memimpin perusahaan dengan nilai aset minimum SG$ 500 juta, atau memiliki pengalaman dan kemampuan sebanding dengan sektor publik.

Berikut perjalanan karirnya:

23 Agustus 1954 - Dia lahir di rumah keluarganya di Queen Street, anak bungsu dari lima bersaudara.

1962 - Ayahnya, seorang penjaga, meninggal saat berusia delapan tahun. Ibunya menjual nasi padang dari sebuah gerobak dorong ke arah Shenton Way sebelum membeli sebuah warung jajanan. Dia membantu di kios ibunya, membersihkan, mencuci, membersihkan meja dan melayani pelanggan.

Akhir 1960-an - Dia menghadiri Singapore Chinese Girls 'School, dan merupakan salah satu dari sedikit murid Melayu di sana.

1970 - Dia kemudian pergi ke Tanjong Katong Girls 'School dan University of Singapore di mana dia lulus dengan gelar sarjana hukum.

1978 - Dia bergabung dengan National Trades Union Congress (NTUC) sebagai petugas hukum. Dia menghabiskan lebih dari 30 tahun di sana dan akhirnya ditunjuk sebagai Wakil Sekretaris Jenderal.

1980 - Dia menikahi kekasih universitasnya, Mr Mohamed Abdullah Alhabshee, seorang pengusaha. Mereka memiliki lima anak yang kini berusia antara 26 sampai 35 tahun.

2001 - Dia masuk politik atas desakan perdana menteri Goh Chok Tong dan telah diperebutkan dan dimenangkan dalam empat pemilihan umum sejak. Dia memperebutkan kursi di Jurong GRC dan Marsiling-Yew Tee GRC.

2011 - Dia menjadi Menteri Negara di Kementerian Pengembangan Masyarakat, Pemuda dan Olahraga.

11 September 2015 - Ibunya, berusia 90, meninggal pada Hari Pemungutan Suara Pemilu 2015. Madam Halimah sangat dekat dengannya dan menggambarkannya sebagai "saat paling menyedihkan dalam hidupku".

Halimah Yacob bersama ibunya, Ibu Maimun Abdullah, di flat Yishun mereka pada tanggal 3 Maret 2013.

(snw)

 

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews