Mengemis Jaringan Komunikasi di Natuna

Mengemis Jaringan Komunikasi di Natuna

Tower telekomunikasi di Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna. (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Kondisi kekinian jaringan komunikasi di Natuna terasa menyengsarakan. Para pengguna layanan telekomunikasi dan internet mengaku cukup sulit menghadapi situasi ini. Layanan dari penyedia jasa untuk transfer data masih jauh dari kata memuaskan.

Aldian, warga Ranai mengatakan dalam beberapa pekan ini, jaringan provider Telkomsel pun justru sering mengalami gangguan. Seperti diketahui, perusahaan raksasa nasional anak perusahaan BUMN, PT. Telkom ini masih mendominasi para pengguna layanan selular di Natuna. 

Hanya saja layanan yang didapatkan masyarakat di perbatasan ini tidak sebanding dengan mahalnya tarif layanan data seluler yang kian meningkat dari tahun ke tahun.

"Kadang nggak terdeteksi sama sekali malah, memang jaringan sudah ada 3G dan 4G, tapi nggak stabil, sering ngilang. Kita pun bingung, kadang nerima pesan dari rekan kerja nyampainya lama," ungkap Aldian yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di bidang jasa ini.

Beberapa wisatawan domestik pun mengeluhkan jaringan telepon yang susah terdengar.  "Kita nelpon terkadang nggak kedengaran. Mau kirim email juga susahnya minta ampun waktu jaringan ngilang timbul," sebut Rico Purnama, salah seorang fotografer dari Jakarta ini.

"Saya ke Natuna pengen ngambil gambar under water (bawah laut). Alamnya sangat bagus. Cuma itu tadi, nelpon susah. Kalau waktu di lokasi pedesaan sih maklum. Tapi pas nyampe kota juga makin nggak jelas jaringan seluler hilang timbul," keluhnya.

Ia berharap kondisi seperti ini bisa lebih baik di Natuna, yang kini menjadi prioritas pembangunan derah perbatasan oleh pemerintah. "Ya mudah-mudahan semoga cepat dibenahi lah kondisi seperti ini," harapnya.

Sementara itu, jalur khusus pemasangan fiber optik dikabarkan bisa difungsikan akhir tahun 2017 ini. Proses pemasangan jaringan FO di wilayah Ranai, ibukota Kabupaten Natuna ditargetkan rampung dalam 3 bulan. 

Akhir tahun 2017, menurut rencana fasilitas FO tersebut akan dikoneksikan untuk digunakan dalam meningkatkan kapasitas jalur komunikasi (bandwidth) data digital.

Kepala Plasa Telkom Ranai, Jusnedi memastikan jika FO akan segera digunakan pada akhir tahun ini. Selama ini Tekom di Natuna masih menggunakan perangkat sistem satelit bumi dengan kapasitas yang terbatas.

"Akhir tahun ini sudah bisa dipakai. Kita punya sambungan khusus ke Sambas, Kalimantan Barat. Sambungan ini nggak menunggu Palapa Ring Barat rampung. Ini khusus," ungkap Jusnedi, Rabu (23/8/2017).

"Kalau nunggu Palapa Ring Barat, mungkin masih lama. Tapi sambungan yang sedang dikerjakan ini lain lagi. Ada 6 tower yang dibangun sebagai hub (terminal) untuk mengkoneksikan," terangnya lagi.

Keenam hub tersebut dibangun di Subi, Serasan, Pulau Tiga, Ranai dan dua unit di Sambas. "Ya mudah-mudahan cuaca mendukung, sehingga pemasangannya segera rampung. Jadi akhir tahun kecepatan akses tinggi bisa digunakan. Begitupun untuk perusahaan seluler," sebutnya.

Saat ini dikatakannya bandwidth yang tersedia hanya 10 Mega Byte (MB). Namun dengan adanya jaringan FO, jalur komunikasi data diperluas hingga 2 Giga Byte (GB) atau 2000 MB.

"Jadi bisa dihitung bagaimana peningkatannya. Ibarat jalan, jalur komunikasi data di daerah ini sekarang masih sempit. Tapi akan diperluas sehingga kecepatan data makin tinggi," ungkapnya. 

Kekinian, para pekerja terlihat tengah menggesa penanaman lintasan kabel fiber optik di bawah tanah sepanjang lebih kurang 27 kilometer di wilayah Ranai hingga Bukit Arai.***

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews