Nyaris Timpa Wawako, Kanopi Lapangan Engku Putri Habiskan Rp 800 Jutaan

Nyaris Timpa Wawako, Kanopi Lapangan Engku Putri Habiskan Rp 800 Jutaan

Wawako Batam Amsakar Achmad dan pejabat lainnya lari setelah mendengar bunyi panggung mau roboh (foto : Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Peristiwa rusaknya kanopi bertepatan dengan penurunan bendera HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia yang terjadi, Kamis (17/8/2017) menjadi buah bibir. Wakil Walikota Batam beserta para tamu undangan lari tunggang-langgang di saat kanopi tersebut mulai patah dan berbunyi saat hujan lebat mengguyur.

Dari informasi yang didapat Batamnews.co.id, pembuatan kanopi tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 800 juta lebih. Kanopi tersebut dibuat oleh rekanan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Batam. 
 
"Pengerjaan kanopi tersebut sebenarnya belum selesai serta memakai anggaran Rp 800-900 juta dan pengerjaan tersebut baru akan selesai 10 September. Namun terpaksa dipakai buat acara HUT RI," ujar Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam, Suhar kepada Batamnews.co.id, Jumat (18/8/2017).

Suhar mengatakan, pengerjaan kanopi tersebut masih on progress sehingga ada beberapa rafter belum dipasang sehingga mempengaruhi kekuatan kanopi.

Suhar menambahkan, selain masih banyaknya rafter yang belum dipasang ditambah lagi adanya tenda tambahan hingga kekuatannya berkurang.

Ia juga menyebutkan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Batam rencana akan meminta pihak kontraktor untuk segera menggantinya. 

Peristiwa mengejutkan itu saat upacara penurunan bendera di lapangan Engku Putri, Batam Centre, Kamis (17/8/2017) sore, sebelum bendera diturunkan.

Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad dan tamu undangan yang berada di atas panggung lari berhamburan karena terdengar besi atap panggung akan patah.

Sumber batamnews.co.id saat di lokasi kejadian mengatakan bahwa para pejabat lari berhamburan karena terdengar bunyi atap panggung mau roboh.

"Atap panggung alun-alun (Engku Putri) mau roboh, semua pejabat lari berhamburan," ujarnya bercerita usai kejadian peristiwa tersebut.

Kata dia, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 17.00 WIB, pada saat pertunjukan hiburan angklung dan bendera belum turun.

"Ngeri, bunyi besi mau patah, ada suara lima kali, kacau balau. Saya bawa lari istri, Wawako dan pejabat lain lari semua," kata dia. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews