Gubernur: Manfaatkan Teknologi Internet untuk Kinerja Kehumasan dan Pendokumentasian

Gubernur: Manfaatkan Teknologi Internet untuk Kinerja Kehumasan dan Pendokumentasian

Gubernur Kepri Nurdin Basirun membuka acara Pembinaan Pemanfaatan IPTV untuk Peningkatan Kinerja Dokumentasi dan Kehumasan Pemprov Kepri di Hotel Harmoni One Batam. (foto: ist/humaspemprov)

Dalam satu dekade, penggunaan internet di Indonesia tumbuh dengan sangan pesat. Sejak 2006, internet di negeri ini tumbuh hingga 471 persen. Hal ini menunjukkan masuknya teknologi internet tidak bisa dibendung. Dia tumbuh membesar sesuai perkembangan zaman.

Data hingga akhir 2016, dari 262 juta penduduk Indonesia, 132 juta diantaranya adalah pengguna internet. 106 juta diantaranya aktif sebagai pengguna media sosial. Telepon genggam yang digunakan sebanyak 371 juta unit.

Narasumber di acara kehumasan Pemprov Kepri di Harmoni One, Batam.

Data ini terpapar saat diselenggarakannya Pembinaan Pemanfaatan IPTV untuk Peningkatan Kinerja Dokumentasi dan Kehumasan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, di Hotel Harmoni One Batam pada 31 Juli hingga 2 Agustus 2017.

"Era internet akan semakin dominan," kata Emar Pasha Amanku, praktisi televisi dari JPM, Jakarta.

Emar menjadi salah seorang pengisi materi pembinaan itu. Selain Emar, ada juga Joko Intarto, Andra S Kelana dan Agus Fathurahman.

Internet dan televisi, saat ini mengambil porsi terbesar yang digunakan masyarakat. Penetrasi televisi, menurut Emar, masih sangat dominan, hingga 96 persen. Sementara pemanfaatan internet terus tumbuh dan kini menguasai 41 persen. Tapi pemanfaatan internet terus tumbuh membesar setiap tahun.

"Internet membuat segala sesuatunya menjadi relevan. Menjadi dua arah," kata Emar.

Karena keinginan penggunanya untuk berinteraktif. Jika melalui media lain, selalu satu arah. Selain interaktif, variasi dari kontennya cukup banyak.

Ke depan, kata Joko Intarto yang pernah menjadi Direktur Opersional Jawa Pos Multimedia, perkembangan teknologi akan mengalahkan banyak hal terkait sebaran informasi. Televisi dan internet tetap menguasai. Penggunaan internet malah makin pesat.

Kini, kata Joko, teknologi televisi online telah berkembang pesat melahirkan TV interaktif atau live video conference. Dia tidak lagi menjadi platform satu arah, tapi multi arah.

"Tak hanya media informasi, tapi menjadi media komunikasi," kata Joko.

Peserta mengikuti pemaparan narasumber.

Andra S Kelana, Direktur Operasional Batam Televisi memaparkan bahwa hasil data enam bukan terakhir tahun 2016, 56 persen populasi pengguna internet, termasuk sangat aktif. Sementara, dari 98 persen yang selalu mengakses televisi, hanya 40 persen yang selalu mengakses setiap hari.

Hal ini menunjukkan pemanfaatan internet dan televisi oleh kelompok masyarakat sangat tinggi. Keduanya menjadi media utama untuk mendapatkan informasi, mencari hiburan dan lain sebagainya. Sementara internet memang lebih dominan dengan memanfaatkan jejaring sosial.

Andra menambahkan, media sosial kini malah dapat dimanfaatkan untuk penyebaran informasi kegiatan daerah secara langsung. Beberapa platporm media sosial, memungkinkan untuk menyiarkan secara langsung aktivitas pimpinan daerah.

"Live dan akan cepat diketahui masyarakat," kata Andra.

Dialog narasumber Andra S Kelana dengan peserta.

Perkembangan internet dan televisi ini, harus dimanfaatkan pemerintah daerah sebagai platform menyebarkan informasi. Baik secara langsung maupun secara tunda.

Agus Fathurahman, menekankan tentang pentingnya bahasa televisi yang tidak bertele-tele. Baik untuk siaran langsung maupun tunda. Naskah-naskah itu bisa menceritakan dari fakta ke fakta tiap peristiwa.

Malah format-format laporan televisi yang durasinya kadang singkat bisa tersebar semakin luas dengan platform media sosial. Format-format yang bisa tersedia melalui jejaring internet bisa dimanfaatkan untuk penyebaran aktivitas pimpinan.

Internet membuat segalanya menjadi cepat. Bahkan, kecepatan internet ini menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan. Termasuk saat kunjungannya ke Natuna Mei lalu.

Jokowi mengilustrasikan juga perkembangan pemanfaatan internet. Ketika yang lain masih sibuk dengan internet, muncul mobile internet. Ketika yang lain masih memanfaatkan mobile internet, muncul artificial intelegensi. Semuanyanya berubah dengan kecepatan-kecepatan.

Jokowi menyampaikan, ke depan, secara detil bukan lagi yang banyak mengalahkan yang sedikit, yang kuat mengalahkan yang lemah. Tetapi, yang cepat mengalahkan yang lambat.

"Negara yang cepat akan mengalahkan yang lambat," kata Presiden.

Gubernur H Nurdin Basirun, saat membuka Pembinaan Pemanfaatan IPTV ini juga menekankan pemanfaatan perkembangan teknologi internet ini. Banyak yang bisa dimanfaatkan untuk penyebaran informasi pembangunan.

Tentu juga harus dikawal agar pengaruh negatif dari perkembangan teknologi ini tidak menyebar dengan cepat, terlebih untuk generasi muda Kepri.

Konsep cepat yang disampaikan Presiden Jokowo, kata Nurdin juga harus diterapkan oleh ASN di Kepri. Termasuk dalam memanfaatkan tekonologi internet. Juga melakukan pelayanan kepada masyarakat.

"Kita harus cepat dalam memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Jangan suka menunda-nunda," kata Nurdin.

Foto bersama Gubernur Nurdin Basirun.

Dua narasumber di acara kehumasan Pemprov Kepri.

Pemaparan dari narasumber di acara kehumasan.

(ind/rilis)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews