Tragedi Al-Aqsa

Pangeran Saudi Serukan Pembebasan Al-Aqsa

Pangeran Saudi Serukan Pembebasan Al-Aqsa

BATAMNEWS.CO.ID, Riyadh - Putra almarhum Raja Saudi Fahd Bin Abdulaziz, Abdulaziz Bin Fahd, menyeru umat Islam dan bangsa Arab untuk berdiri dalam solidaritas terhadap apa yang terjadi di al-Aqsa.

Hal itu diungkapkannya dalam cuitannya di lini masa Twitter

"Setiap Muslim berkewajiban untuk mendukung saudara-saudara kita di Palestina dan Masjid Al-Aqsa yang Suci, semua orang sesuai dengan kemampuan mereka," cuitnya.

"Hai bangsa Muhammad, tunjukkan siapa dirimu. Mengabaikan al-Aqsa akan menjadi aib dan Tuhan akan meminta pertanggungjawaban kita," serunya lagi seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (25/7/2017).

Ia pun mengajak umat Islam untuk turut berjuang membebaskan Masjid al-Aqsa dari tangan Israel.

"Hai bangsa Muhammad dan Allah, masjid suci ketiga ditawan penjahat, tidakkah ada orang bijak di antara kita? Mari kita pergi dan berjuang, kita akan menang dan menyelamatkannya, atau kita gagal tapi akan dimaafkan oleh Tuhan kita," serunya.

Pada bagian lain, Abdulaziz juga mengunggah video tentang ayahnya saat berkunjung ke Gedung Putih. Ia menekankan pentingnya menemukan solusi yang tepat untuk masalah Palestina dan memberi kemerdekaan kepada orang-orang Palestina.

Pasukan keamanan Israel menutup Masjid Al-Aqsa setelah dua polisi Israel tewas dalam serangan pria bersenjata di kompleks situs suci itu pada 14 Juli 2017. Dua hari kemudian, Israel membuka masjid dengan memasang detektor logam yang memicu kemarahan warga muslim Palestina.

Pemasangan detektor logam itu telah memicu demo besar-besaran yang berujung pada konfrontasi antara warga Palestina dan pasukan Israel. Total lebih dari 900 warga Palestina terluka akibat tindakan keras pasukan Israel di kompleks masjid suci selama beberapa hari terakhir.

Israel Akhirnya Copot Detektor Logam

Pada Selasa (25/7/2017), Israel memutuskan untuk mencopot detektor logam yang ditempatkan di pintu masuk Kota Tua Jerusalem. Sebagai gantinya, Israel akan membangun sarana pengawasan (smart surveillance).

Petugas Israel mulai mencopot detektor logam di pintu masuk kompleks Al-Aqsa.

Begitu bunyi pernyataan dari Kabinet Israel. Keputusan itu dikeluarkan setelah forum menteri senior Israel memutuskan untuk bertindak berdasarkan rekomendasi dari badan keamanan seperti dikutip dari Reuters, Selasa.

Saksi Reuters di Kota Tua melihat para pekerja kota memasang balok logam di atas beberapa jalan beraspal batu sempit untuk kamera TV. Media Israel mengatakan ada rencana untuk berinvestasi pada sistem kamera canggih.

Pernyataan Kabinet tersebut menambahkan bahwa mereka telah mengalokasikan dana sebesar Rp 300 miliar lebih untuk peralatan dan petugas polisi tambahan.

Keputusan untuk mencopot gerbang detektor logam ini berbeda dengan sikap kelompok sayap kanan Netanyahu yang sebelumnya mengatakan bahwa perangkat tersebut akan tetap dipasang. Mereka tampaknya sadar pemerintahan Netanyahu terlihat akan menyerah dengan tekanan Palestina.

Jerusalem Timur direbut Israel dalam perang 1967 dan dianeksasi sebagai ibukotanya dalam sebuah langkah yang tidak diakui dunia internasional.

(ind)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews