Tragedi Al-Aqsa

Situasi Al-Aqsa Memanas, Liga Arab Beri Peringatan Keras ke Israel

Situasi Al-Aqsa Memanas, Liga Arab Beri Peringatan Keras ke Israel

Ribuan warga Palestina menggelar aksi hingga malam protes penutupan Masjid Al-Aqsa oleh pihak keamanan Israel. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Riyadh - Liga Arab memperingatkan Israel untuk tidak melewati "garis merah" dalam konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung di kota suci Yerusalem. Liga Arab menyatakan, jika Israel melewati garis tersebut, maka Israel telah mencari gara-gara dengan seluruh negara Arab dan Muslim.

"Pemerintah Israel bermain dengan api dan mempertaruhkan krisis besar dengan dunia Arab dan Islam," kata Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Senin (24/7/2017).

"Yerusalem adalah garis merah yang tidak akan dibiarkan oleh Muslim dan Arab untuk dilewati, dan apa yang terjadi hari ini adalah upaya untuk menerapkan sebuah realitas baru di kota suci," sambungnya.

Dia juga meminta Israel untuk tidak memperdalam konflik tersebut dan mendesak masyarakat internasional untuk mewajibkan pemerintah Israel untuk mempertahankan status quo di wilayah tersebut.

"Karena kebijakannya saat ini "melukai perasaan" seluruh dunia Muslim, tidak hanya orang-orang Palestina," ungkapnya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Erdogan mendesak pasukan keamanan Israel untuk menghindari penggunaan kekerasan. Dia juga mendesak pasukan Israel bertindak sesuai dengan hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar.

”Al-Aqsa bukan hanya milik orang-orang Palestina, namun juga dihormati dan dianggap sebagai tempat suci oleh 1,7 miliar muslim di seluruh dunia,” kata Presiden Erdogan.

”Saat puncak pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), saya menyerukan Israel sekali lagi untuk bertindak sesuai dengan hukum (internasional) dan nilai-nilai dasar manusia. Saya ingin menggarisbawahi sekali lagi bahwa (Israel) harus menghindari langkah-langkah yang akan semakin meningkatkan ketegangan,” katanya, yang dikutip dari Daily Sabah, Senin (24/7/2017).  

Erdogan menuju Arab Saudi untuk menghadiri pertemuan OKI untuk membahas masalah Al-Aqsa.

Sementara itu, sebelumnya Israel mengatakan tidak akan mencopot detektor logam yang di pasang di Masjid al-Aqsa. Pemasangan detektor logam ini merupakan pemicu bentrokan berdarah dengan warga Palestina.

"Detektor logam akan tetap dipasang. Pembunuh tidak akan pernah memberitahu kita bagaimana untuk mencari para pembunuh. Jika orang Palestina tidak mau masuk masjid, maka biarlah mereka tidak masuk masjid," kata Menteri Pembangunan Daerah Israel, Tzachi Hanegbi.

Sedangkan mantan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni, mengatakan, ia khawatir Israel berada di ambang pertempuran dengan dunia Muslim.

"Israel satu langkah menjauh untuk mengubah konfliknya melawan orang-orang Palestina, dan menjadi peristiwa negara Muslim melawan negara Israel," kata Livni dalam sebuah wawancara dengan media Israel.
 
(ind)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews