BATAMNEWS.CO.ID,Batam – Dua penjambret yang beraksi melukai korbannya, Kristina Sijabat, berlangsung di kawasan yang memang sepi di dekat simpang Kodim, Jalan Seraya, Batam. Apalagi dalam suasana lebaran ini, banyak warga yang mudik.

Kawasan ini, terutama dari arah Baloi menuju Batu Ampar, disebut-sebut sangat rawan tindakan riminal, seperti penjambretan, dan begal. Penjambret beraksi di kawasan yang ada tanjakannya, di sini para pengendara sepeda motor akan melambatkan laju kendaraannya.

Jalan Seraya adalah kawasan sunyi yang sering juga dijadikan arena balapan liar. Di sepanjang jalan jarang terlihat ada perumahan, kendaraan yang lewat pun kebanyakan hanya truk menuju ke arah pelabuhan.

Dari arah Seraya menuju ke Lubuk Baja terlihat banyak pohon-pohon besar nan rimbun tumbuh di sisi jalan. Di sepanjang jalan Seraya juga banyak terdapat persimpangan.

Korban terbaru aksi penjambretan di kawasan ini adalah Kristina, pada minggu (25/6/2017) sekitar pukul 23.00. Ia dipepet pengendera motor beat warna merah, kemudian membacok tangan korban. Si penjambret kabur tanpa berhasil merampas tas korban.

Tetapi, Kristina mengalami luka serius ditangan kirinya akibat dibacok oleh penjambret. Akibat dari bacokan tersebut, ia sampai harus menjalani operasi penyambungan saraf tangan karena saraf tangannya yang putus akibat dari bacokan.

Di antara korban penjambretan di Jalan Seraya ini adalah pasangan suami-istri, Rudi dan Lisda yang dijambret pada Rabu (28/9/2016) pagi. Mereka dipepet sampai kenderaannya terjatuh, tas istri korban berisi uang Rp2 juta pun melayang.

Para pejambret yang sudah dibekuk aparat kepolisian juga mengaku beraksi di kawasan Jalan Seraya. Misalnya kelompok Berkat Sirait, yang dibekuk polisi pada Oktober tahun lalu. Saat beraksi, ia mengaku, tidak memilih-milih orang. Jika ada kesempatan, ia langsung melakukan kejahatannya.

Merekalah yang menjambret Rudi dan istrinya. *** (yude)