Antisipasi Peredaran Mie Mengandung Babi, Ternyata ini Yang Ditemukan Tim Terpadu di Natuna

Antisipasi Peredaran Mie Mengandung Babi, Ternyata ini Yang Ditemukan Tim Terpadu  di Natuna

Tim terpadu melakukan pengecekan makananan kemasan di salah satu Supermarket di Ranai Kabupaten Natuna. (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Beberapa makanan kadaluwarsa dan tidak punya izin edar dijumpai tim terpadu dalam monitoring harga dan ketersediaan pangan jelang lebaran di Kota Ranai, Kabupaten Natuna, Selasa (20/6/2017) pagi.

Tim yang terdiri dari Polres Natuna, Disperindag, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Satpol PP ini melibatkan pihak Kecamatan dan Bulog.

Kapolres Natuna, AKBP Charles Panuju Sinaga mengatakan, pihaknya bersama tim mengamankan barang-barang yang kadaluwarsa, kemasan rusak dan tidak punya izin edar tersebut.

"Monitoring kami lakukan di lokasi pasar tradsional, supermarket, gudang sembako dan gudang beras bulog," ujarnya.

Beberapa temuan menurutnya menjadi catatan berarti.  "Kami juga menemukan makanan tidak layak dikonsumsi atau berjamur, Minuman kaleng yang penyok," kata dia.

"Di sebuah warung grosir diperoleh bumbu racik yang sudah kadaluwarsa, botol kecap yang nggak ada izin edar, kemasa tepung terigu rusak, mentega yang sudah kadaluwarsa dan sebaginya," papar Chalres.

Selain mengamankan makanan dan minuman tidak layak tersebut, tim ini dikatakannya juga mengambil sampel daging ayam, ikan dan daging sapi yang beredar di pasaran ini untuk diperiksa di laboratorium

"Sasaran monitoring ini seperti makanan dan minuman bahan berbahaya, kadaluwarsa, tidak ada izin edar BPOM, mie instan mengandung babi, penimbunan dan penumpukan sembako dan sebagainya," ujar dia.

Sementara itu terkait ketersediaan bahan pangan, tim mencatat di gudang Bulog Ranai saat ini tersedia 240 ton beras kemasan 50 kg, sementara di gudang Bulog Sedanau tercatat ketersediaan 200 ton beras.***

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews