Ponton Pelabuhan Dompak Hanyut, Ketua DPRD Kepri: Waduh, Kok Bisa?

Ponton Pelabuhan Dompak Hanyut, Ketua DPRD Kepri: Waduh, Kok Bisa?

Ketua DPR Kepri, Jumaga Nadeak

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepri Kaget setelah mendengar ponton tempat besandar kapal di Pelabuhan Dompak hanyut dibawa arus. "Waduh kok bisa ya," kata Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadaek,  Sabtu (17/6).

Padahal pelabuhan itu tak jauh dari kantor DPRD Kepri. Selain itu, juga sangat dekat dengan kantor Gubernur Kepri.  Sebelumnya,  pejabat di Kantor Syahbandar dan Otorita Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang, mengatakan para anggota dewan juga sering menggunakan pelabuhan itu.

Dihubungi terpisah, Kepala KSOP Tanjungpinang Rajuman Sibarani belum memberi respon soal ini. Sebelumnya dikabarkan ponton itu hilang dan kini sudah ditemukan di Pulau Terkulai Tanjungpinang.

Wartawan BatamNews.co.id berkunjung ke pelabuhan ini dan menyaksikan bagaimana ilalang sudah merayap di semua areal pelabuhan.  Bangunan yang menggunakan dana APBN senlai Rp121 miliar ini terlihat berantakan begitu memasuki pintu gerbangnya.

Di pos jaga yang tanpa petugas, kacanya sudah pecah, dengan debu-debu yang mengotori seluruh pos. Melihat pelabuhan dari kejauhan langsung tampak dinding kaca yang bolong-bolong. Di halaman semak belukar tumbuh dengan suburnya.

Begitu menatap lebih dekat, maka terlihat cat sudah mengelupas, betonnya yang ditopang besi-besi keropos, atapnya  copot, sebagian plafond sudah ambruk dan berserakan di lantainya yang kotor. 

Tak ada kapal yang merapat di sin, juga tak ada hilir mudik pegawai dan buruh pelabuhan, tempat parkir pun kosong melompong.  Beberapa warga hanya memanfaatkan kawasan ini untuk tempat memancing ikan.

Salah satunya warga yang bernama Edi. Ia mengatakan pelabuhan itu sudah seperti rumah hantu saja. Bangunan banyak yang hancur, berserakan tanpa ada petugas yang membersihkan. 

Ia menyayangkan bangunan itu menyerap anggran Rp121 Miliar hancur begitu saja. Ia juga menyebut bahwa pemerintah daerah tutup mata dengan hancurnya sejumlah banguan pelabuhan itu.  "Ini aset puluhan miliar tidak ada yang jaga sehingga hancur begitu saja," katanya. *** (adi)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews