Wartawan Ini Masih Hidup Setelah Leher Ditembak Sniper di Marawi

Wartawan Ini Masih Hidup Setelah Leher Ditembak Sniper di Marawi

Foto X-ray menunjukkan peluru bersarang di leher Adam Harvey, wartawan media Australia. Dia ditembak sniper teroris di Marawi, Filipina. (Foto: Istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID - Seorang wartawan asal Australia masih selamat meski lehernya terkena tembakan sniper yang diduga dari kelompok Maute di Marawi. Peluru masih bersarang di leher sang jurnalis ketika meliput pertempuran di wilayah Filipina selatan tersebut.

Adam Harvey, wartawan untuk Australian Broadcasting Corp (ABC), menulis apa yang dia alami di Twitter. ”Lucky” tulis Harvey di samping foto X-ray yang menunjukkan peluru yang bersarang di lehernya, dekat dengan tulang punggung.

”Terima kasih semuanya, saya baik-baik saja. Peluru masih ada di leher saya, tapi itu merindukan segala sesuatu yang penting,” lanjut tweet Harvey, yang dikutip Jumat (16/6/2017).

Dalam sebuah video yang dipublikasikan ABC News, Harvey terlihat menggambarkan pengalamannya di Marawi.

”Saya akan baik-baik saja. Mereka ingin menempatkan saya di penjepit leher tapi saya pikir itu hanya tindakan pencegahan,” ujarnya. ”Itu benar-benar seperti saya dipukul dengan bola kriket.”

Direktur ABC News Gaven Morris, dalam sebuah laporan mengatakan bahwa cedera tersebut tidak mengancam nyawa jurnalisnya. ”Koresponden Indonesia Adam Harvey telah terluka saat bertugas di Marawi, Filipina dan saat ini menerima perawatan medis,” kata Morris.

Harvey ditembak di Kota Marawi, di mana pasukan pemerintah Filipina bertempur untuk mengalahkan ratusan militan kelompok Maute yang telah bersumpah setiap kepada kelompok ISIS atau Islamic State.

Juru bicara komite manajemen krisis pemerintah Filipina, Zia Alonto Adiong, mengatakan, wartawan itu berada di dalam kompleks ibu kota provinsi di mana wartawan lokal dan asing berkumpul selama lebih dari tiga minggu pertempuran.

Meski kompleksnya diamankan oleh militer, area itu hanya berjarak sekitar dua kilometer dari kantong kota yang dikendalikan oleh para militan Maute.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews