Wonderful Sail Anambas to Natuna 2017

Singgah dengan Perahu Layar dari Florida, Senorita Meksiko Ini Senangi Suasana Natuna

Singgah dengan Perahu Layar dari Florida, Senorita Meksiko Ini Senangi Suasana Natuna

Chintya Hernandez (topi bundar) salah satu peserta Malaysia Sail 2017 dari Meksiko yang hadir di Pantai Teluk Selahang senang selfie bareng masyarakat, Selasa (13/6/2017). (Foto: Batamnews)

CHINTYA Hernandez (52), wanita paruh baya asal Meksiko ini terlihat sibuk berselfie ria dengan warga lokal di Pantai Teluk Selahang, Desa Limau Manis, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Selasa (13/6/2017) pagi.

Ia dan puluhan rekannya dari berbagai negara peserta Malaysia Sail 2017 sumringah disambut hangat saat merapat ke pinggir pantai. Ritual penyambutan kompang dan tari persembahan begitu unik baginya.   

Kebetulan Kementerian Pariwisata menggandeng Pemkab Natuna dan Pemkab Kepulauan Anambas mempromosikan dua wilayah ini dengan memanfaatkan event Malaysia Sail dengan tajuk Wonderful Sail Anambas to Natuna 2017. Sehingga para peserta ikut singgah di dua wilayah ini

Chintya yang menggunakan topi bundar dengan kacamata hitam berkaos tipis lengan pendek itu terlihat tidak bosan dijadikan objek foto bareng oleh warga dan ibu-ibu. Ia justru senang.

Apalagi ketika ia berkunjung ke sebuah stand seni pelajar lokal binaan Guru-guru dari Sarjana Mengajar daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) dari Kemendikbud yang bertugas di Natuna. Kebetulan SM-3T ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini di lokasi pantai.

"Saya ini dari Mexico, panggil senorita saja (nona, bahasa Spanyol)," ujar Chintya ketika ditanya negara asalnya.

Bahkan wanita ini sempat bertukar akun facebooknya kepada tim pengajar SM-3T.  

Dua kali ia mengaku datang ke Natuna dengan even serupa. Menurutnya daerah ini sangat menyenangkan. "Tahun lalu saya juga datang ke sini. Saya suka tempat ini, alamnya dan masyarakat desa yang sederhana dan ramah," ujarnya.

Wanita yang mengaku tinggal di Florida, Amerika Serikat itu cepat akrab dan membaur dengan masyarakat di lokasi acara.

Foto: Para turis yang merapat ke pantai disambut dengan pengalungan bunga oleh bupati dan wakil bupati

Data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, sebanyak 11 boat yang lego jangkar di perairan Teluk Selahang. Memang jauh menurun dibanding tahun 2016 lalu, yang mencapai hingga puluhan boat.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, Erson Gempa mengatakan beberapa boat turis-turis ini ada yang mengalami kerusakan di Anambas dan diperbaiki. Sehingga dari rencana 27 boat, yang hadir hanya 11.

"Tapi yang jelas agenda ini berlangsung lancar. Ini juga berkat bantuan pihak kementerian pariwisata yang bisa menarik sebagian para peserta Sail Malaysia untuk singgah di Natuna dan Anambas," kata Erson.

Kegiatan ini akan berlangsung tiap tahun. Dari sini diharapkan para turis itu akan menceritakan pengalaman mereka tentang eloknya alam Natuna. Diharapkan mereka bisa berkunjung lagi bersama teman-teman lainnya ke Natuna di kesempatan berbeda.

"Ya memang saat ini fasilitas kita nggak ada seperti cottage dan penginapan. Jadi tahun ini para wisatawan asing ini masih menginap di boat mereka yang lego jangkar di perairan pantai," kata Erson.

Bupati Natuna, Hamid Rizal turut menyambut kedatangan para turis asing di Pantai Teluk Selahang ini. Ia berharap kedatangan turis ini bisa berdampak positif untuk promosi wisata Kabupaten Natuna. "Kita berharap mereka menyampaikan informasi soal Natuna ke luar," kata Hamid.

Para turis asing ini diberikan kesempatan untuk menikmati jalan-jalannya hingga ke Ranai secara langsung. Ada yang berkendara menuju pusat kota dengan sepedamotor sewaan. Ada yang memilih kembali ke perahu layar mereka untuk beristirahat menggunakan perahu karet bermesin.

Malam harinya, Pemda melalui Dispar menyiapkan acara dinner di pinggir pantai dengan beberapa atraksi kesenian seperti permainan alu, silat, angklung dan tari kreasi.

Sementara pada Kamis (15/6/2017), Dispar juga mengajak mereka untuk mengikuti city tour ke beberapa lokasi objek wisata seperti, Alif Stone Park, Bukit Senubing, Batu Rusia, Pasar Rakyat, Masjid Agung Natuna, Tanjung Migit, Pantai Pengadah dan Pantai Sengiap.

Jumat (16/6/2017), para turis asing yang mayoritas berusia paruh baya dan sedang menikmati masa pensiun ini akan kembali melanjutkan perjalanannya menuju Malaysia Timur.

***

Foto: Bupati Natuna, Hamid Rizal dan Kadispar Natuna, Erson Gempa berbincang dengan salah seorang turis asing peserta Malaysia Sail 2017 yang singgah di Natuna

Kepala Dinas Pariwisata Natuna, Erson Gempa mengatakan, pihaknya juga sedang mempersiapkan event mandiri, terkait rencana gelaran Sail Natuna dan Tour de Natuna pada tahun 2020.

"Dispar bersama tim percepatan pengembangan pariwisata Natuna  (TP3N) sedang menyusun langkah itu. Kita upayakan event kita tepat pada HUT ke-20 tahun Kabupaten Natuna 2020 mendatang," ujarnya.

Pantai Teluk Selahang sendiri dikatakannya dijadikan sebagai prioritas kedua sebagai daerah penyangga wisata Pulau Senoa sebagai destinasi wisata.

"Kita akan terus benahi Teluk Selahang. Karena nggak mungkin Pulau Senoa di depannya bisa menampung turis asing jika ramai," ujarnya.

Terkait Sail Malaysia ini, tahun depan, dikatakannya, Dispar harus bisa menarik para turis ini ke darat untuk menginap di homestay agar ada perputaran ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Desa Limau Manis dan Desa Ceruk di kawasan bibir pantai Bunguran Timur Laut juga sedang diusulkan sebagai desa wisata selain Desa Cemaga di Kecamatan Bunguran Selatan.

Dispar menurutnya akan melakukan kajian terkait respon masyarakat kepada wisatawan asing di dua desa usulan ini. "Saya rasa kalau berjalan baik dua tahun ke depan, gerakan wisata Natuna ini akan mulai terasa. Masyarakat setidaknya bisa terbiasa berinteraksi menggunakan bahasa Inggris," ujar Erson.

***

Foto: Para peserta Malaysia Sail 2017 merapat di pantai dengan menggunakan perahu karet dari kapal layar mereka

Raymond T Lesmana, yang mempelopori singgahnya turis-turis asing peserta Malaysia Sail ini mengakui belum menganalisa pengaruh dari singgahnya para peserta Malaysia Sail ini di Natuna.

"Yang jelas kita berupaya menarik mereka ke sini dulu. Harus ada dampaknya kepada pariwisata kita. Kalau soal laporan tingkat kunjungan wisman ke Natuna, kepada kementerian, ya itu kita kembalikan kepada Pemda nya lagi. Apakah mereka melaporkan secara berkala dan memenuhi administrasi pelaporan. Sejauh ini saya belum melihat itu dari Natuna," ungkap Raymond yang menjadi bagian tim percepatan wisata bahari, Kementerian Pariwisata.

Tapi menurutnya, upaya yang dilakukan Pemkab dalam penyambutan sudah lumayan baik, kendati seharusnya dikatakan Reymon, Pemkab ke depan harus melakukan persiapan lebih matang.

Apalagi untuk menyediakan fasilitas dan program terencana bagi para turis yang singgah ini. Tujuannya agar memberikan kesan pertama yang bagus. "Ini merupakan tahun ketiga, mereka singgah di Natuna," ungkap Raymond.***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews