Ada Kerangka Gajah Mina di Museum Linggam Cahaya Daik

Ada Kerangka Gajah Mina di Museum Linggam Cahaya Daik

Kerangka gajah mina di Museum Linggam Cahaya Daik, Lingga. (Foto: ruzi/batamnews.co.id)

BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Salah satu daya tarik pengunjung berkunjung ke Museum Linggam Cahaya Daik, Kabupaten Lingga, tak lain adalah kerangka gajah mina. Sayangnya, kerangka ini tak tersusun mirip rangkaian bentuk gajah mina, hanya digeletakkan saja dalam etalase kaca.

Hewan laut ini  masuk dalam keluarga dugong (Dugong dugon), namun  masyarakat mengenalnya sebagai gajah mina atau gajah laut. Hewan memiliki gading panjang, belalai diwajah, bertelinga lebar dan berekor seperti paus.

Perairan samudra seperti Selat Melaka dan Laut China Selatan merupakan habitat gajah mina. Sehingga ia sering ditemukan mati di pantai Pulau Bintan, sekarang di kepulauan Anambas dan Natuna sefrta Lingga.

Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman di Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Lingga Faridah mengatakan, kerangka gajah mina yang pertama kali ada di Museum Linggam Cahaya ditemukan oleh warga di Pantai Dungun pada 2005 lalu.

Pada 2006 kerangka itu dibawa ke Museum Mini Linggam Cahaya yang ketika itu masih berupa bangunan rumah panggung yang berada di Kompleks Istana Damnah Daik Lingga. "Tempatnya sempit, jadi Kita cuma bisa meletakkan di lantai saja," katanya kepada batamnews.co.id, Selasa (13/06/2017).

Faridah melanjutkan,  setelah bangunan permanen Museum Linggam Cahaya selesai dibangun pada akhir 2014, kerangka Gajah Mina dipindah ke gedung museum baru.  "Setelah dipindahkan ke museum baru kita meletakkan di etalase kaca," katanya lagi.

Bukan hanya ada satu kerangka gajah mina, akan tetapi ia melanjutkan pada 2014 juga ditemukan kembali kerangka gajah mina di perairan Desa Penaah Kecamatan Senayang.

"Yang kita temukan di Penaah itu beriringan. Itu ada dua ekor dan ukurannya pun lebih besar dari yang kita temukan di Pantai Dungun. Yang di Penaah itu panjnagnya sekitar 18 meter. Sedangkan yang di Dungun 12,4 meter," tuturnya.

Akan tetapi, untuk dua kerangka gajah mina yang ditemukan di Desa Penaah, Faridah mengatakan, masih disimpan dan belum dipajang di museum. "Nanti jika anggaran APBD kita mendukung, kita mengupayakan agar kerangkanya ini dapat disusun berdiri," katanya. *** (ruzi)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews