Fly Over Simpang Jam

Jembatan Beradab yang Percantik Batam

Jembatan Beradab yang Percantik Batam

Pembangunan fly over di Simpang Jam, Batam, ditargetkan selesai pada Desember 2017. (Foto: Alnovyan H Alba/batamnews.co.id)

CUACA kota Batam tak sedang tak menentu. Di saat terik matahari sedang menghujam ubun-ubun, datang mendung kelabu, lalu hujan turun seperti air tumpah dari langit. Namun, kondisi ini tak menghalangi sejumlah pekerja yang sedang membangun jembatan layang di Simpang Jam, Batam.

Melintaslah di kawasan ini, maka terlihat mereka kerja tak peduli cuaca. Operator alat berat berwana kuning sibuk dengan panel-panel di kabin untuk menggerakkan "lengan" panjang dengan ujung memiliki rantai berpengait untuk mengangkat material.

Mobil truk molen hilir mudik dibawah jembatan memuntahkan semen yang sudah diaduk hingga "masak" untuk pengikat besi-besi jembatan.

Kegiatan seperti ini tak hanya di saing hari saja. Saat matahari terbenam, lampu-lampu sorot menerangi beberapa sudut jembatan untuk menerangi para pekerja yang sedang beraktifitas.

Wartawan batamnews.co.id yang berada di lokasi, Senin (8/5/2017), melihat aktifitas sejumlah pekerja di tengah terik matahari. Mereka memang harus menguber pekerjaan, sebab jembatan layang yang dibangun sejak 2016 ini harus selesai Desember 2017 ini.

Hingga Mei ini, bentuk jembatan mulai terlihat. Bangunan jembatan juga hampir tersambung. Kaki jembatan yang masih berwarna semen terlihat kokoh, berbentuk huruf V ditopang pondasi cakar ayam yang mencengkram bumi.

Lalu, besi-besi yang berwarna merah terdapat di bagian ujung, untuk meletakkan pengaman dibagian bawah, agar material tidak melayang ke ke jalan menimpa pengendara yang masih berlalu lalang. Ada jaring berwarna biru di bagian samping untuk menghambat debu menjadi polusi.

Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (Satket P2JN) Provinsi Kepri dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Andre Sirait mengatakan fly over di Simpang Jam dibangun menjadi dua jalur.

"Masing-masing jalur lebarnya 16,1 meter. Sedangkan panjang jalanan mencapai 460 meter dan titik tertinggi fly over sekitar sembilan meter dari permukaan tanah," kata Andre kepada wartawan beberapa waktu lalu. Ia menyebutkan anggaran untuk membangun fly over di Simpang Jam mencapai Rp180 miliar dari APBN.

Liha juga: Video: Kerennya Flyover Simpang Jam

Di sekeliling proyek pengerjaan, ada seng ditutup dengan spanduk bertuliskan PP sebagain tanda merekalah yang mengerjakan proyek jembatan layang ini.

PP adalah PT Pembangunan Perumahan (Persero)Tbk, disingkat PT PP (Persero)Tbk namun lebih populer dipanggil PT PP atau PP saja. Ini adalah salah satu BUMN yang bergerak di bidang perencanaan dan konstruksi bangunan (real estate). Perusahaan ini berdiri tanggal 26 Agustus 1953. 

Dua bendera Merah Putih, berkibar diatas fly over bersama dengan bendera pengembang yaitu PP dan bendera keselamat dengan lambang tanda plus (+) di atas besi berwarna merah yang digunakan untuk menggantung dan menahan pengaman di bagian bawah.

Lalu, dibagian jalur satu lagi, pondasi masih terlihat terlihat besi-besi mengelilingi, membentuk menyerupai sangkar, ini sebagai penyangga ketika pengecoran, agar tercetak rapi dan kuat.

Bagian pilar fly over terlihat sudah berbentuk dasar-dasar ornamen Melayu. "Nanti bentuknya akan  seperti stampuk manggis, pucuk rebung, angsa dua dan lebah bergayut. Ornamen-ornamen tersebut akan ditambahkan pada beberapa bagian dari Fly over," ujar Ardiwinata, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setdako Batam kepada batamnews.co.id, Senin (8/5/2017).

Ardi mengakui, ornamen melayu yang menghiasi jembatan itu adalah permintaan Pemerintah Kota Batam. "Kami minta kepada kementrian PUPR agar mengadopsi budaya setempat dalam hal ini budaya melayu, dan disetujui," kata Ardi.

Tentu saja, Ardi menjelaskan, munculnya ornamen-ornamen melayu yang menghiasi jembatan layang adalah berdasarkan saran dari LAM (Lembaga Adat Melayu). Bahkan, katanya, LAM juga yang menyarankan untuk memberi nama Laluan Madani untuk fly over itu.

Arti dari Laluan Madani itu, kata Ardi, adalah jalan yang maju. Ia mengambil dari arti laluan (bahasa Melayu) yang berarti jalan atau rute, dan madani (arab) yang artinya maju (modern). 

Namun, menurut penelusuran "kata" yang dilakukan batamnews.co.id, Laluan Madani bisa juga bermakna Rute yang Beradab. Ini berdasarkan arti dari dua suku kata Laluan Madani. Laluan adalah jalan atau rute, dan madani yang bisa diartikan sebagai civil atau civilized (beradab).

Jika kita ambil dari makna masyakat madani adalah sebagai sekumpulan masyakarat yang sangat beradab dan taat pada peraturan, maka laluan madani adalah rute yang dilalui orang-orang beradab yang sangat taat pada peraturan lalu lintas.

Diharapkan jembatan layang yang beradab itu setelah selesai nantinya dapat menekan angka kemacetan di kota Batam. ***

Laporan: Alnovyan H Alba dan Margaretha Nainggolan


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews