Presiden Filipina: Korea Utara Ingin Mengakhiri Dunia

Presiden Filipina: Korea Utara Ingin Mengakhiri Dunia

Presiden Filipina memperingatkan Presiden AS Trump untuk tidak bermain-main dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (Foto: KCNA via Reuters/aljazeera.com]

BATAMNEWS.CO.ID, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendesak Amerika Serikat menahan diri setelah Korea Utara memamerkan uji coba rudalnya. Pada pernyataan yang disampaikan kemarin itu, ia meminta agar jangan "bermain-main" Kim Jong-un, yang "ingin mengakhiri dunia".

Ketegangan antara AS dan Korea Utara meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir. Serangkaian uji coba rudal Korea Utara telah memicu peringatan dari Presiden Donald Trump tentang pembatasan program senjata nuklirnya.

Pejabat AS telah berulang kali memperingatkan "semua opsi ada di meja" - termasuk serangan militer - untuk mengekang ambisi nuklir Korea Utara.

Bahkan, AS telah mengerahkan kapal induk - USS Carl Vinson - ke semenanjung Korea. Bukannya gentar, malah Korea Utara mengancam  menenggelamkan kapal induk itu dan meluncurkan serangan nuklir ke sekutu regional AS, Korea Selatan dan Jepang.

Duterte mengatakan bahwa kawasan Asia Tenggara sangat khawatir dengan ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara. "JIka salah langkah maka akan menjadi malapetaka dan Asia akan menjadi korban pertama perang nuklir," katanya.

Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan China, katanya, bertengkar dengan seorang pria yang senang dengan prospek menembakkan rudal.

Duterte yang adalah Ketua Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) ini bilang dia akan mendesak Trump untuk tidak berkonfrontasi dengan Kim.

"Tampaknya ada dua negara yang bermain dengan mainan mereka dan mainan tersebut tidak benar-benar untuk menghibur," katanya dalam sebuah konferensi pers setelah acara KTT ASEAN di Manila, merujuk pada Washington dan Pyongyang.

"Anda tahu bahwa mereka bermain dengan seseorang yang hobi melepaskan misil dan segalanya. Saya tidak ingin masuk ke dalam pikiran [Kim] karena saya benar-benar tidak tahu apa yang ada di dalamnya tapi dia menempatkan planet ini di tepi."

Korea Utara melakukan ujicoba rudal balistik pada  Sabtu sesaat setelah Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson memperingatkan bahwa kegagalan untuk mengekang program rudal nuklir dan balistik Pyongyang dapat menyebabkan "konsekuensi bencana".

Di hari yang sama, USS Carl Vinson memulai latihan militer gabungan dengan angkatan laut Korea Selatan.

"Segera setelah kapal induk tiba di Laut Jepang, Korea Selatan dan pasukan AS melancarkan latihan dari pukul 18:00 (pukul 09:00)," kata seorang juru bicara kementerian pertahanan kepada kantor berita AFP.

Ia mengatakan, latihan tersebut bertujuan untuk memverifikasi kemampuan sekutu melacak dan mencegat rudal balistik musuh. 

Dia menolak menjelaskan berapa lama latihan itu akan berlangsung, namun kantor berita Yonhap memperkirakan akan berlanjut sampai beberapa minggu lagi.

Duterte mengatakan Amerika Serikat jangan terus memprovokasi Kim. Dia yakin Trump telah memperingatkan militernya agar tidak membiarkan situasi tidak terkendali.

"Saya harus katakan kepada siapa agar Anda harus berhenti? Tapi saya akan mengatakan 'Bapak Presiden, tolong pastikan bahwa tidak ada perang karena wilayah saya akan sangat menderita," kata Duterte.

"Saya hanya akan berkomunikasi dengan [Trump], biarkan dia bermain ... jangan main di tangannya."

Dia menambahkan: "Orang [Kim] hanya ingin mengakhiri dunia, itulah mengapa dia sangat bahagia, dia selalu tersenyum, tapi dia benar-benar ingin menyelesaikan segalanya dan dia ingin menarik kita semua." ***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews