AWAN gelap menggelayut di udara,  pertanda hujan sebentar lagi akan turun. Angin berembus diiringi gemuruh guntur yang meningkahi langit. Namun cuaca masih hangat, terasa sedikit gerah.

Tak ingin terperangkap hujan, wartawan batamnews.co.id yang ingin berkunjung ke objek wisata Pantai Moyang di Dusun Malar, Desa Mepar, Lingga, langsung memacu sepeda motor bebeknya.

Motor melaju dari kota Daik, berselang 20 menit tibalah di pinggir jalan aspal yang tidak jauh dari pelabuhan penyeberangan kapal Roll On Roll Off (Roro) Penarik dan pelabuhan Batu Kapak ini, motor yang dikendaraipun tak bisa dibawa masuk.

Apa boleh buat, motor yang dikendarai harus diparkirkan di pinggir jalan aspal tersebut. Sehingga harus berjalan kaki lebih kurang 15 menit turun naik bukit yang cukup lumayan tinggi.

Di sepanjang jalan, pepohonon rimbun menghiasi pinggiran jalan yang hanya memiliki lebar sekitar 1 hingga 2 meter saja.

Salah seorang pengunjung,  Fitria Mala mengatakan, setelah sekian lama dirinya tidak pernah mengunjungi pantai tersebut, kini pantai itu pun sudah terlihat tidak terawat lagi.

"Waktu terakhir pergi ke sini akhir - akhir tahun lalu, masih terlihat bagus. Jalannya agak bersih. Ini sudah ditumbuhi rumput," ungkapnya kepada batamnews.co.id, Minggu (30/04/2017).

Bukan hanya itu saja, tempat peristirahatan atau biasa dikenal masyarakat Lingga dengan nama gazebo itu pun sudah banyak yang tidak terawat. Tangga gazebo banyak yang telah rapuh.

Sangat disayangkan, pantai yang begitu indah dengan pasir putih bersih dan bebatuan yang kokoh tersebut harus terabaikan dan tak kunjung mendapat perhatian.

Memang, ketika para pengunjung menginjakkan kaki di pasir putih, mata pastinya tertuju pada hamparan indahnya laut lepas dan pulau - pulau kecil di depannya.

Sehingga, kekurangan yang terdapat di sekitaran lokasi objek wisata tersebut sedikit terabaikan.

Selain itu, Pantai Moyang ini sebetulnya tak kalah indahnya dibanding Pantai Pasir Panjang Karang Bersulam, Pantai Dungun, Pantai Batu Berdaun dan bahkan Pantai Sergang.

Air laut yang jernih, suasana hutan lebat dan bukit - bukit tinggi di pinggiran pantai memanjakan mata dan tentu saja membuat para pengunjung betah berada di lokasi pantai tersebut.

Setiap ruas pantai berbatu dan juga pasir putih memiliki keindahan yang membuat kaki enggan beranjak pulang.

Namun, untuk dapat menikmati indahnya pantai itu, pengunjung tentu harus bersiap-siap bermandikan peluh. Tantangganya kontur jalan yang berbukit-bukit.

Walaupun demikian, semunya akan terbayarkan setelah mata terhibur dengan indahnya pemandangan laut dan mengambil foto di lokasi pantai.***

(Ruzi - Lingga)