Taman ini Dapat Menyembuhkan Penyakit!

Taman ini Dapat Menyembuhkan Penyakit!

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor melakukan pengamatan terhadap salah satu jenis tanaman yang berada di Taman Obat. (Foto: Rahmad Azhar/National Geographic Indonesia)

Taman Obat merupakan salah satu dari enam taman di Kebun Raya Bogor yang sengaja dipisahkan dari koleksi lainnya agar sesuai dengan fungsi dari tanaman tersebut. Taman ini mengelompokan tanaman sesuai dengan ukuran, famili, genus, dan spesiesnya masing-masing.

Kebun yang terletak di dekat Taman Bhinneka ini memiliki area yang luas dengan dilindungi oleh pagar besi. Tanaman obat pun tidak bercampur dengan koleksi tanaman lainnya.

Fungsi dari Taman Obat ini adalah untuk memenuhi kebutuhan para peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli botani dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akademik, sejarah, sampai kesehatan manusia dan hewan. Oleh karena itu taman ini dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat dan peneliti yang ingin mencari ilmu untuk membuat obat-obatan.

Para pengunjung dapat membacara papan informasi yang terdapat pada setiap koleksi tanaman untuk mengetahui jenis dan fungsi dari tanaman-tanaman tersebut.

Beberapa koleksi tanaman obat yang ada di taman ini adalah pasak bumi, kumis kucing, dan sambang darah. Tanaman-tanaman tersebut memiliki khasiat tersendiri untuk menyembuhkan penyakit.

Kumis kucing (Orthosipon aristatus) sebenarnya berasal dari Afrika, namun jenis tanaman ini banyak dijumpai di Indonesia dan Asia. Tanaman ini memiliki khasiat untuk memperlancar keluarnya air seni.

Pasak Bumi atau Eurycoma longifolia memiliki khasiat untuk berbagai jenis penyakit, diantaranya dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, mencegah penyakit malaria, dan tanaman ini memiliki senyawa etanol yang berperan sebagai afrosida. Sambang darah (Excoecaria cochinchinensis) sendiri memiliki khasiat dalam menyembuhkan penyakit darah.

Selain koleksi tanaman obat, taman ini juga menyediakan area reflexology bagi para pengunjung yang ingin menikmati koleksi tanaman, sambil melakukan refleksi kaki dengan berjalan di jalur reflexology. ****

Baca juga artikel-artikel menariknya dari nationalgeographic.co.id

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews