Ironi Jadi Warga Lingga, Cari Sinyal Sampai Panjat Rumah

Ironi Jadi Warga Lingga, Cari Sinyal Sampai Panjat Rumah

Vera, pelajar di Pulau Lingga (Foto: Ruzi)

BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Masih minimnya akses komunikasi di Kabupaten Lingga khususnya di wilayah Kecamatan Senayang menjadi problema masyarakat setempat.

Terlebih lagi untuk di wilayah pulau-pulau kecil yang berada di kawasan laut lepas. Untuk mendapatkan jaringan seluler baik untuk melakukan panggilan, berkirim pesan singkat maupun akses internet, warga pengguna harus berada di titik-titik tertentu.

Saat ini, hal tersebut dirasakan oleh warga Desa Batu Belubang dan sejumlah desa lainnya yang ada di Kecamatan Senayang.

Salah seorang pelajar asal Desa Batu Belubang yang menempuh pendidikan di Daik Lingga, Vera mengatakan, untuk mendapatkan jaringan seluler, pemilik ponsel di desanya tersebut harus berada di titik seperti pelantar pelabuhan, bahkan tak jarang warga harus naik ke tiang teras rumah hanya untuk mencari signal.

"Kalau rumah yang di tepi laut, kadang-kadang signalnya ada pas di pelantar rumahnya. Tapi kalau rumahnya naik ke daerah darat sana, signal sering hilang langsung," kata dia ketika diajak berbincang ketika pulang sekolah, Jumat (28/04/2017).

Walaupun demikian, nasib beruntung diterima Vera. Pasalnya, di rumah kedua orang tuanya di Desa Batu Belubang tersebut signal masih ada. Sehingga, jika rindu dengan kedua orang tuanya, ia dapat menghubungi kedua orang tua tersayang itu kapan saja.

"Alhamdulillah di rumah kami di sana (Batu Belubang) signal agak mudah, soalnya di tepi laut," ujar Vera.

Walau demikian, dirinya sangat berharap, akses jaringan komunikasi di desa yang menjadi salah satu wisata andalan di Kabupaten Lingga tersebut dapat terpenuhi.

"Saat ini belum ada satu menara telekomunikasi di desa kami itu. Mudah - mudahan nantinya akses komunikasi di desa kami dapat terpenuhi seperti desa - desa lainnya," ujar Vera.

Sebagaimana diketahui, bukan hanya Desa Batu Belubang yang akses jaringan komunikasi masih minim. Akan tetapi, Desa Pekajang yang berbatasan langsung dengan Provinsi Bangka Belitung itu juga mengalami nasib serupa.***

(ruz)

 

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews