Semenanjung Korea Memanas, Masyarakat Jepang Mulai Risau

Semenanjung Korea Memanas, Masyarakat Jepang Mulai Risau

Foto: Reuters via The Japan Times

BATAMNEWS.CO.ID, Tokyo - Situasi semenanjung Korea yang kian memanas saat ini telah membuat masyarakat Jepang semakin risau. Apalagi Korea Utara semakin gencar meluncurkan rudal sejak Selasa lalu.

Keresahan masyarakat Jepang tergambar dalam gelombag kunjungan pada situs resmi badan pertahanan sipil Jepang selama 23 hari di bulan April mencapai 2,6 juta, 450.000 di bulan Maret.

Situs ini menawarkan informasi tentang bagaimana masyarakat akan diberi tahu tentang serangan rudal yang akan datang dan tindakan apa yang harus dilakukan.

Tokyo mengakui jika Korea Utara meluncurkan rudalnya, maka masyarakat Jepang hanya memiliki waktu sekitar 10 menit untuk menyelamatkan diri.

Jepang memiliki sistem yang dikenal sebagai J-Alert yang berada dibawah tanggungjawab Sekretariat Kabinet. Sistem inilah yang akan menyampaikan kabar tentang serangan rudal yang akan terjadi. Informasi apapun akan disiarkan melalui satelit, telepon dan dunia maya kepada petugas manajemen bencana di tingkat lokal.

Dari sana, pemerintah daerah akan menyampaikan peringatan melalui sistem loudspeaker luar ruangan, saluran siaran darurat di TV kabel, siaran radio FM dan peringatan ponsel.

Jika Anda berada di luar saat ada peringatan atau pemberitahuan, nasihat pemerintah adalah melanjutkan dengan tenang ke bangunan beton terkuat yang dapat Anda dapatkan dengan cepat, atau pergi ke bawah tanah jika memungkinkan. Keluarga di rumah mereka disarankan untuk tetap merapat di lantai, berlindung di bawah meja dan menjauh dari jendela kaca.

Minggu lalu, 70 pejabat mengadakan pertemuan di Tokyo untuk membahas bagaimana mengatasi situasi jika perang terjadi. Para pemerintah daerah didesak melakukan upaya tambahan untuk memperingatkan penduduk dan membuat rencana mereka sendiri.

Salah satu kota pertama yang merespons adalah Osaka. Walikota Osaka Hirofumi Yoshimura, berbicara pada hari yang sama dengan pertemuan di Tokyo, mengumumkan bahwa kota tersebut akan membentuk tim penanggap, yang dipimpin oleh walikota.

Tapi Yoshimura mengatakan bahwa hampir tidak ada waktu untuk merespons jika rudal diluncurkan.

"Sebuah rudal mungkin tidak terdeteksi begitu meninggalkan landasan peluncuran. . . Dan itu bisa memakan waktu beberapa menit. Peringatan dan alarm mungkin hanya terdengar empat atau lima menit sebelum sebuah rudal tiba, " kata Yoshimura.

Bulan lalu, warga Oga,  melakukan latihan evakuasi untuk menanggapi serangan rudal Korea Utara. ***

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews