Saksikan Seluruh Keluarganya Dibunuh, Kinara Kini Sebatang Kara

Saksikan Seluruh Keluarganya Dibunuh, Kinara Kini Sebatang Kara

Lokasi satu keluarga dibunuh di Mabar, Medan. (foto: istimewa/viva)

BATAMNEWS.CO.ID, Medan - Bocah bernama Kinara sudah bisa duduk dan diajak bicara oleh petugas medis di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Medan. Kedua matanya membiru akibat dipukul. Kepala bagian belakangnya memar dan kakinya tergores sebab sempat diseret pelaku. Walau sudah bisa bicara, namun sesekali si bungsu ini menangis karena kesakitan.

Ya, kini Kinara sebatang kara. Seluruh keluarganya mulai nenek, ibu, ayah, kakak, dan abangnya dibunuh secara keji. Gadis cilik berusia 4 tahun yang sempat kritis dianiaya pelaku itu, saat ini kondisinya berangsur membaik.

Salah satu petugas medis di RS Bhayangkara Medan, yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan, secara fisik, kondisi Kinara sudah makin membaik. Namun, kondisi mentalnya masih perlu dijaga. Sebab, pembunuhan sadis keluarganya disaksikan langsung olehnya.

“Mental anak ini perlu dijaga, memang umurnya masih balita. Masih polos, tetapi sudah bisa mengingat apa yang sudah pernah disaksikannya,” katanya.

Untuk mengungkap pembunuhan sadis satu keluarga di Jalan Mangaan, Gang Benteng, Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli, Medan, Sumatera Utara, Polda Sumatera Utara telah membentuk tiga tim untuk memburuh para pelaku.

"Kami sudah bentuk 3 tim untuk memburuh pelaku pembunuhan tersebut," kata Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Rina Sari Ginting di Medan, Minggu malam (9/4/2017).

Rina menjelaskan tiga tim terdiri Unit Jatanras Polda Sumatera Utara, Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Medan Labuhan. Seluruh tim tengah bekerja mengejar seluruh pelaku.

"Masing-masing berjumlah 10 sampai 15 personel," kata dia.

Rina mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh orang saksi dalam kasus pembunuhan sadis yang menewaskan 5 orang yang masih dalam satu keluarga.

"Sampai dengan sore tadi, ada 7 orang saksi kami minta keterangan sebagai saksi," katanya.

Pembunuhan sadis terjadi pada Minggu dini hari, 9 April 2017. Akibatnya, 5 orang tewas dan seorang anak kritis. Lima korban yang tewas dalam pembunuhan sadis adalah pasangan suami istri Rianto (40) dan Yani (35). Kemudian, kedua anak mereka, Naya (14) dan Gilang Laksono (10) dan mertua Rianto, Marni (50). Sedangkan, putri bungsu pasangan Rianto dan Yani, Kirana (4), ditemukan dalam keadaan kritis.

Seluruh korban mengalami luka tikam akibat senjata tajam berupa pisau.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews